ESANDAR, Jakarta – Harga Emas mencatat penurunan dalam dua hari berturut-turut pada perdagangan hari Selasa (24/07). Naiknya bursa saham global membatasi keuntungan Emas yang berusaha memanfaatkan pelemahan nilai dolar AS.
Emas dibursa berjangka, untuk pengiriman bulan Agustus turun 10 sen, atau kurang dari 0,1%, di $ 1,225.50 per troy ons. Indek Dolar AS masih di 94,59. Harga emas melemah dalam beberapa pekan dan bulan terakhir karena traksi dolar. Logam mulia turun sekitar 6,4% sepanjang tahun 2018. Sebaliknya, dolar telah naik sekitar 2,7% dalam tujuh bulan pertama tahun ini.
Tren penurunan harga logam mulia masih belum menemukan titik dasarnya sejak April. Sejumlah fakta menunjukkan bahwa penurunan harga logam mulia ke level terendah dalam satu tahun ini yang terjadi pada pekan lalu masih membayangi pikiran para pedagang. Dalam kondisi seperti ini, memegang uang tunai atau menginvestasikan kepada aset lain yang lebih menjanjikan, akan lebih baik.
Imbal hasil obligasi AS, bisa menjadi tujuan investasi sementara. Pada hari Senin (23/07) imbal hasil memberikan kejutan lebih lanjut untuk logam kuning setelah melonjak hingga 2,963%, mendekati tingkat puncak dalam enam minggu ini. Lonjakan ini merupakan langkah yang dapat melemahkan selera investor untuk membeli logam mulia yang memang tidak menawarkan bunga. (Lukman Hqeem)