ESANDAR, Jakarta – Pemerintah Australia, hari ini menerbitkan data ekonomi yaitu penjualan ritel dan neraca perdagangannya. Kedua data tersebut menunjukkan kondisi ekonomi yang positif.
Penjualan ritel Australia naik pada bulan Mei dipimpin oleh lonjakan penjualan department store. Penjualan ritel naik 0,4% pada Mei dari bulan sebelumnya, Biro Statistik Australia mengatakan pada hari Rabu (04/07). Sementara para analis mengharapkan kenaikan 0,3% selama sebulan.
Penjualan department store meningkat 3,9%, sementara belanja bulanan di kafe dan restoran turun 1%. Namun, prospek belanja konsumen diperkirakan tetap tertantang. Rekam utang rumah tangga di Australia dan pertumbuhan upah yang rendah telah menempatkan konsumen di bawah sorotan intens.
Jatuhnya harga rumah dan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja baru-baru ini dapat menyebabkan belanja konsumen melambat pada paruh kedua tahun ini, membuat rem melemah pada pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Bank Sentral Australia, RBA mengadakan pertemuan kebijakan pada hari Selasa, meninggalkan tingkat suku bunga pada rekor rendah 1,5%. Ini telah memegang tingkat rendah sejak pertengahan 2016, dan konsensus di pasar adalah untuk kebijakan tetap tidak berubah sampai pertengahan 2019.
Pemerintah juga mencatat surplus perdagangan yang disesuaikan secara musiman sebesar A $ 827 juta pada bulan Mei, dipimpin oleh ekspor yang lebih tinggi dari komoditas utama, Biro Statistik Australia mengatakan Rabu. Namun, angka itu lebih rendah dari ekspektasi analis akan surplus A $ 1,2 miliar. Nilai ekspor meningkat 4% pada bulan Mei, sementara impor naik 3%. Ekspor bijih besi naik 4% bulan lalu, sementara ekspor batu bara mengangkat 6%.
Harga komoditas yang kuat dan ekspor gas alam cair yang melimpah mendukung hasil perdagangan yang kuat di negeri Kanguru. Pelemahan Aussie baru-baru ini diharapkan dapat memberikan dorongan ekspor lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. (Lukman Hqeem)