ESANDAR, Jakarta – Milliarder George Soros, berusia 87 tahun ini tidak malu mengungkapkan pandangannya yang umumnya liberal dan tidak suka dengan platform “America First” Trump, dan Washington Post memberinya kesempatan untuk membongkar dalam wawancara baru-baru ini. Soros membongkar pandangannya tentang Trump.
Selama obrolan selama satu jam dari Zurich, Swiss, pekan lalu, tokoh hedge-fund yang lahir di Hungaria mengatakan kepada Post bahwa dia tidak memiliki keraguan tentang validitas dari pandangan negatifnya terhadap Trump, seorang “narsisis” yang “menganggap dirinya sangat berkuasa.” Menurutnya, ‘Segala sesuatu yang bisa salah telah salah. [Trump] mau menghancurkan dunia. ”
Soros, yang berencana untuk menghabiskan setidaknya $ 15 juta pada tahun 2018, mengaku terperangah ketika Trump memenangkan pemilihan presiden 2016 atas Hillary Clinton. “Rupanya, saya hidup dalam gelembung saya sendiri,” katanya, menambahkan bahwa jika Demokrat menang dan menjalin hubungan dengan Republikan moderat, ia akan condong ke arah Trump memaafkan “karena ia membahayakan Amerika Serikat dan dunia.”
Melalui Open Society Foundations (Yayasan Masyarakat Terbuka), Soros menghabiskan hampir satu miliar dolar setahun di 100 negara untuk mempromosikan kebebasan berbicara dan pemilihan bebas, serta $ 150 juta setahun lainnya mendukung ACLU dan Planned Parenthood
“Semakin besar bahayanya, semakin besar ancamannya, semakin saya merasa terlibat untuk menghadapinya,” kata pria yang telah dituduh secara keliru oleh para pengkritiknya – termasuk Roseanne Barr – sebagai simpatisan Nazi. “Jadi dalam hal itu, ya, saya melipatgandakan usaha saya.”
Adapun para pencela dan teori konspirasi mereka, Soros mengatakan dia bangga telah mengumpulkan begitu banyak musuh di seluruh dunia. “Saya harus melakukan sesuatu yang benar,” katanya kepada The Post. (Lukman Hqeem)