ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham Eropa mengakhiri penurunan sesi sebelumnya dengan berakhir naik pada perdagangan hari Rabu (16/05). Kenaikan ini ditengah kekhawatiran akan Italia.
Kenaikan didukung oleh penurunan Euro karena kegelisahan politik di Italia. Investor kekhawatir hal ini akan menjadi krisis baru di Zona Euro. Para pialang juga mencerna kembalinya kekhawatiran atas Korea Utara dan sejumlah berita perusahaan yang optimis. Data inflasi zona euro mengkonfirmasi harga konsumen naik 1,2% bulan lalu.
Indek Stoxx Europe 600 naik 0,2% berakhir pada 393,21, tertinggi sejak Februari. Indeks FTSE 100 naik 0,2% menjadi 7.734,20, tertinggi sejak 16 Januari. Indeks CAC 40 naik 0,3% menjadi 5,567.54, sementara indeks DAX 30 naik 0,2% menjadi 12.996,33.
Indeks FTSE MIB Italia I945, merosot 2,3% menjadi 23.734,22 setelah terjadi kebocoran pada draft program politik oleh Gerakan Bintang 5 dan koalisi Liga yang mengungkapkan rencana radikal akan meningkatkan defisit Italia. Draf itu diperoleh oleh Huffington Post Italia.
Pada perdagangan mata uang Euro, EURUSD jatuh ke $ 1,1781 dibandingkan dengan $ 1,1837 akhir Selasa di New York. Euro yang lebih lemah cenderung mendorong banyak perusahaan yang bergantung pada ekspor Eropa karena membuat produk mereka lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Risiko geopolitik kembali menjadi agenda setelah Korea Utara semalam memberi isyarat kepada pemimpinnya, Kim Jong Un, bahwa mereka mungkin akan menarik diri dari KTT bulan depan dengan Presiden Donald Trump. Hal ini menyusul sikap AS yang bersikeras untuk melakukan denuklirisasi. Korea Utara juga membatalkan pembicaraan tingkat tinggi dengan Korea Selatan, mengutip penolakan Pyongyang terhadap latihan militer yang dilakukan dengan AS.
Sementara itu di Italia, pembicaraan koalisi antara dua partai populis besar terus berjalan. Kondisi ini menakuti pasar keuangan lokal. Sebuah rancangan agenda politik yang diusung Gerakan Bintang 5 dan Liga menunjukkan rencana koalisi untuk meminta Bank Sentral Eropa memaafkan € 250 milyar utang Italia. Koalisi ini juga menyarankan menciptakan kerangka kerja yang akan memungkinkan anggota zona euro meninggalkan serikat moneter, menurut agenda draft itu.
Kedua pihak mengatakan rancangan itu adalah versi lama yang telah dimodifikasi secara signifikan dan mereka tidak lagi berencana untuk membuang keanggotaan Italia di zona euro. Menurut analis dari Daiwa Capital Market menilai bahwa banyak inisiatif dalam draft tersebut yang akan dijatuhkan atau gagal menemukan dukungan di parlemen Italia atau di tempat lain di kawasan euro. Namun, laporan itu meninggalkan kesan bahwa, jika kesepakatan antara para pihak akhirnya tercapai, kebijakan ekonomi Italia di bawah pemerintahan yang dipimpin oleh M5S dan Liga mungkin tidak lebih tepat daripada kebijakan ekonomi Yunani di bawah pemerintahan Syriza pertama.
Indikator Inflasi zona euro pada bulan April telah turun menjadi 1,2% dari 1,3% pada bulan Maret, menurut pembacaan akhir dari Eurostat, sejalan dengan ekspektasi analis. (Lukman Hqeem)