ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham AS turun pada hari Rabu, dengan kerugian yang lebih cepat setelah laporan bahwa Cina telah mengeluarkan daftar 106 produk AS yang akan dikenakan tarif “penyesuaian”.
Tanggapan Beijing terhadap keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengenakan pungutan atas barang-barang Cina dipandang meningkatkan ketakutan akan perang dagang global.
Indeks FTSE 100 turun 0,4% menjadi 7.001,83, turun oleh jatuhnya sektor bahan dasar. Tetapi layanan kesehatan, dan kelompok perminyakan dan gas mengalami kenaikan. Pada hari Selasa, patokan blue-chip London turun 0,4%.
Di Wall Street, Indek Dow Jones turun pada satu poin dengan lebih dari 450 poin setelah berita langkah tarif Beijing, tetapi sejak itu agak pulih. Indek S&P 500 dan Indek Nasdaq 100 turun 1,4% dan 1,9% masing-masing. Sementara pada perdagangan mata uang, Poundsterling diperdagangkan pada $ 1,4071, naik dari $ 1,4057 akhir Selasa di New York.
Investor membuang apa yang disebut aset berisiko seperti ekuitas karena ketegangan antara Cina dan AS dalam masalah perdagangan meningkat. Sebagaimana diberitakan hari ini bahwa Beijing telah mengumumkan akan memangkas tarif atas 106 produk dari AS Sebelumnya, duta besar China untuk AS memperingatkan negaranya akan “melawan” terhadap tarif $ 50 miliar pada barang-barang Cina yang telah diputuskan pada hari Selasa oleh pemerintah AS.
Saham sektor pertambangan ikut terseret jatuh di bursa London, industri itu sensitif terhadap perkembangan di Cina, yang merupakan pembeli utama industri dan logam mulia.
Kekhawatiran tentang perang perdagangan global telah berlangsung, setelah pemerintahan Trump menetapkan tarif global pada impor baja dan aluminium, tetapi kemudian membebaskan sebagian besar negara dari pungutan tersebut. Tetapi target Trump untuk barang-barang Cina telah mengipasi ketakutan, seperti ketidakpastian tentang masa depan perjanjian perdagangan regional antara AS, Meksiko, dan Kanada.