ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia-Pasifik naik tajam pada hari Selasa karena munculnya oposisi di Washington terkait rencana kenaikan tarif AS. pada baja dan aluminium.
Sejumlah senior di Partai Republik masuk dalam golongan oposisi yang menentang kebijakan Donald Trump. Kurangnya rincian tentang rencana kebijakan ini, membuat mereka memilih menarik dukungannya. Hal ini membuat investor lebih tenang mengenai kemungkinan eskalasi proteksionisme perdagangan. Investor mengabaikan kekhawatiran munculnya perang dagang sebagai “pertunjukan politik”.
Bursa Asia akhirnya mengikuti kenaikan kuat semalam di pasar global. Indek Nikkei memimpin kenaikan regional, naik sebanyak 2,4% sebelum melepaskan beberapa keuntungan karena Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda kembali menyentuh langkah keluar dari kebijakan moneter ultra-easy bank. Nikkei naik 1,8%, setelah mencapai level penutupan terendah sejak Oktober sehari sebelumnya.
Indeks tersebut didukung oleh kelembutan yen. USDJPY dolar A.S., + 0,04% berada di sekitar ¥ 106,25, naik dari 105,56 yen saat saham Tokyo berhenti diperdagangkan pada hari Senin. Indek Kospi Korea Selatan, naik 1,4%.
Saham Hong Kong rebound, dengan indeks Hang Seng naik 1,4% setelah penurunan 2,3% pada Senin, yang dipimpin oleh indeks kelas berat Tencent’s 2,9%, dan kenaikan di bank, yang tergelincir sehari sebelumnya. Operator seluler China juga mengungguli, menyusul penurunan hari sebelumnya mengenai rencana pengurangan biaya Beijing. Unicom naik 2,4%. Bursa Saham Cina, Shang Hai berayun dari kerugian awal ringan hingga kenaikan ringan, pada hari kedua Kongres Rakyat Nasional. Investor di Cina diharapkan untuk tetap berhati-hati karena mereka memantau komentar dari kongres tersebut, kata Castor Pang, kepala penelitian di Core Pacific-Yamaichi International.
Keuntungan di Asia mengikuti rally di pasar ekuitas global semalaman karena status tarif A.S. yang direncanakan untuk baja dan aluminium menjadi kurang jelas. Ketua DPR Paul Ryan mendorong mundur rencana tersebut sementara beberapa pejabat tinggi Republik lainnya menyatakan keprihatinannya dalam sebuah surat. Presiden Donald Trump juga mengemukakan bahwa tarif tersebut dapat dinegosiasikan, sebuah komentar yang ditujukan ke Kanada dan Meksiko.
Harga minyak berjangka tetap stabil, mempertahankan momentum yang terlihat saat perdagangan AS. karena risk appetite muncul kembali. Harga minyak WTI untuk kontrak April naik 6 sen menjadi $ 62,66 per barel dan Brent kontrak bulan Mei naik 2 sen pada $ 65,56. (Lukman Hqeem)