ESANDAR, Jakarta – Sementara itu, salah satu anggota Dewan Gubernur Bank Sentral AS, Randal Quarles pada hari Kamis (22/02/2018) yang menambahkan dirinya dalam blok mayoritas di The Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga lebih dini.
Berdasarkan keyakinannya akan iklim bisnis yang meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, Randal menginginkan kenaikan suku bunga bertahap untuk menopang pasar tenaga kerja yang sehat dan menstabilkan inflasi hingga target 2 %. Ditambahkan olehnya bahwa perekonomian AS tampak berkinerja sangat baik dan, tentu saja, berada dalam kondisi terbaik yang pernah ada sejak krisis dan, dengan banyak metrik, sejak sebelum krisis, katanya. Secara mendasar, Randal melihat peningkatan investasi bisnis, penguatan pasar tenaga kerja dan percepatan pertumbuhan ekonomi akan membuat ekonomi AS lebih kuat
Meski demikian, Inflasi terus berjalan di bawah target 2 persen yang ditetapkan The Fed. Sementara tingkat pengangguran di level terendah 17 tahun di 4,1 persen. Randal sendiri mengatakan bahwa dirinya tidak khawatir dengan inflasi yang berada di bawah target tersebut. Bahkan ia mencatat bahwa kondisi ekonomi semakin membaik dengan perbaikan pajak Trump senilai $1,5 triliun, bersamaan dengan langkah-langkah fiskal lainnya. Hal ini menurutnya dapat membantu mempertahankan momentum ekonomi dengan meningkatkan permintaan dan juga mungkin dengan meningkatkan potensi kapasitas ekonomi dengan cara mendorong investasi dan mendukung partisipasi angkatan kerja.
Namun Randal juga menyampaikan bahwa pertumbuhan produktivitas yang rendah, yang sebagian disebabkan oleh investasi yang lemah, menghambat prospek pertumbuhan ekonomi AS dalam jangka panjang oleh sebab itu, para eksekutif lain harus memperhatikan dengan seksama akan hal ini.
Randal Quarles, yang memulai pengabdiannya di The Federal Reserve pada bulan Oktober lalu. Sebelumnya ia ekonom yang lebih memfokuskan komentarnya mengenai perbankan dan peraturan keuangan lainnya. Komentar Quarles tersebut menggarisbawahi konsensus umum di bank sentral AS untuk melanjutkan kebijakan moneter yang lamban dari era Jante Yellen kepada Gubernur Utama saat ini, Jerome Powell.
Para investor memperkirakan kenaikan tingkat suku bunga The Fed akan diambil pada pertemuan bank sentral berikutnya pada 20-21 Maret mendatang. Sejauh ini para pejabat The Fed telah mengisyaratkan akan melakukan kenaikan dua tingkat lagi sebelum tahun ini berakhir. (Lukman Hqeem)