ESANDAR, Jakarta – Kepanikan terus melanda pasar sahan. Akibatnya memicu aksi jual, bahkan tercatat sebagai yang paling brutal sepanjang sejarah di Wall Street. Indek Bursa Dow Jones harus turun sebesar 1500 poin dalam satu hari. Kepanikan pasar dipicu oleh kenaikan lapangan kerja dan imbal hasil obligasi hutang AS.
Pada perdagangan hari Senin (05.02/2018), Bursa saham AS kembali turun karena imbal hasil obligasi terus melayang mendekati level tertinggi multi tahun dan kerugian di saham energi dan keuangan membebani. Pada hari Jumat, indeks merosot tajam setelah data pekerjaan yang solid, membuat para pedagang mulai bertanya-tanya apakah inflasi bisa tiba-tiba tumbuh lebih cepat dari perkiraan sehingga mendorong kenaikan suku bunga. Saham energi, Exxon’s anjlok 4.1 persen setelah harga minyak mendekati titik terendah dalam satu bulan karena kenaikan produksi AS dan pasar fisik yang lemah menambah tekanan dari penurunan meluas antara ekuitas dan komoditas. Wallstreet fluktuasi, indeks dow jones sempat minus 1.500 pips.
Penurunan di Wall Street dipicu imbal hasil obligasi AS menyentuh level tertinggi dalam multi tahun setelah data pekerjaan dan pertumbuhan upah meningkat lebih tajam. Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan jumlah pekerjaan AS lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi dan kenaikan upah 2.9 persen pada basis tahunan, membuat para pedagang mulai bertanya-tanya apakah inflasi bisa tiba-tiba tumbuh lebih cepat dari perkiraan sehingga mendorong kenaikan suku bunga. Saham keuangan merupakan sektor yang paling terpengaruh oleh sentimen global dan turun
Indek Bursa Hangseng Hong Kong, Nikkei dan KOSPI mendapat tekan dari aksi ‘sell-off’ bursa saham global. Saham teknologi mendapat tekanan dari aksi jual ekuitas global yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa inflasi AS dapat memperoleh momentum dan memaksa Federal Reserve ke jalur pengetatan yang lebih agresif.
Biro Statistik Tenaga Kerja mengatakan ekonomi AS menambahkan 200.000 pekerjaan pada bulan Januari. Jumlah itu lebih tinggi dari 180.000 pekerjaan yang diperkirakan oleh para ekonom dalam sebuah jajak pendapat Reuters. Sementara itu pertumbuhan upah, naik 2.9 persen secara tahunan.
Pada perdagangan mata uang, Pasangan AUDUSD terpantau bergerak menuju posisi terendah Senin menjelang akhir sesi AS ditengah sejumlah data PMI AS yang beragam yang meningkatkan sentimen kenaikan suku bunga oleh Fed dan dibayangi oleh penurunan Dow Jones yang lebih dari 1500 poin.
Sementara Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD terpantau melemah sepanjang hari paska dirilisnya data Services PMI Inggris yang kurang menggembirakan dari 54.2 menjadi 53.0 ditambah data ISM Non-Manufacturing PMI AS menggembirakan di atas perkiraan 56.5 menjadi 59.9. Pelemahan ini masih berpotensi kuat ditengah agenda perundingan Inggris dengan Uni Eropa di London dan Brussels mengenai negosiasi Brexit.
Bahkan Euro juga menguat oleh sejumlah data PMI di Italia, Prancis dan Jerman yang positif. Namun kemudian pasangan EURUSD ini berbalik melemah selama sesi Amerika hingga menyentuh level 1.2361 terendah harian baru karena dollar AS terus menikmati beberapa permintaan dampak dari sejumlah rilisan data PMI AS yang beragam yang meningkatkan sentimen kenaikan suku bunga AS oleh Fed.
Yen terus menguat, dimana Dolar AS bergerak turun setelah menyentuh level 110.25 namun gagal bertahan di atas atas 110.00 dan turun menuju ke level terendah harian baru di 108.98. Pasangan USDJPY ini kemudian menuju ke penurunan pertama setelah naik selama tiga hari sebelumnya ditengah hasil imbal obligasi 10 tahun yang berada di tertinggi 4 tahun di atas 2.80 dan turun menjadi 2.70 pada penurunan harian terbesar dalam beberapa bulan.
Sementara pada perdagangan komoditi, harga emas terpantau menguat namun tetap di bawah tekanan karena dollar bergerak naik dari posisi terendah setelah data layanan melampaui perkiraan para ekonom untuk menegaskan kembali harapan investor bahwa pertumbuhan ekonomi yang bullish akan memperkuat Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga secara lebih agresif. Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari di Comex NYMEX berakhir naik $ 1.10 atau 0.09% menjadi $ 1,338.50 per troy ounce. (Lukman Hqeem)