Harga Emas Naik, Dolar AS Melempem

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas berakhir di titik tertinggi sejak Agustus 2016, melemahnya Dolar AS paska pernyataan Menteri Keuangan AS, melapangkan jalan. Harga Emas kini siap membidik $1.375 per troy ons,

Para investor terus menikmati kenaikan harga logam mulia yang disebabkan oleh anjloknya dolar AS. Volume perdagangan emas melonjak di pasar berjangka pada hari Rabu (24/01/2018), dengan jumlah lebih dari dua kali lipat rata-rata harian. Harga Emas naik 1,5 persen saat ditutup di $1.361,40 per troy ounce di bursa Comex di New York.

Disisi lain, kenaikan logam mulia ini dipandang cukup solid dengan dukungan naiknya permintaan emas global. Tingkat permintaan yang lebih tinggi terlihat di seluruh spektrum logam mulia tersebut, bahkan di perdagangan ETF, yang mengalami arus masuk yang signifikan. Bahkan bulan Januari ini akan menjadi bulan terkuat bagi harga logam mulia karena konsumen di Cina siap memborong emas menjelang Tahun Baru Imlek. Harga bisa naik lebih jauh, menembus $1400 per troy ons.

Harga emas naik tajam pada hari Rabu didukung oleh kemerosotan dalam dolar AS sementara meningkatnya kekhawatiran perang dagang AS-Cina memicu kenaikan moderat dalam permintaan emas. Dolar AS berada di bawah tekanan jual hingga turun 1%,  mendorong permintaan terhadap emas, setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengisyaratkan dukungannya terhadap nilai dolar AS yang rendah.

Sementara itu, ketidakpastian geopolitik terbaru sedikit memicu permintaan terhadap aset safe haven yang selanjutnya mendukung momentum kenaikan harga emas. Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengklaim bahwa ambisi teknologi Cina di bawah program 2025-nya adalah ancaman langsung yang sedang dilaksanakan dan tidak menghormati hak kekayaan intelektual dan menurutnya itu adalah hal yang sangat buruk. Komentar Ross tersebut muncul di tengah ekspektasi para investor yang terus meningkat bahwa Presiden Trump pun akan memberlakukan peningkatan tarif pada baja, aluminium dan kekayaan intelektual.

Harga emas menanjak ke 1361.85, level tertinggi sejak Juli 2016, kemudian berakhir positif 1,28% di 1358.30. Pada perdagangan hari ini, terlihat harga emas tetap berada di support penting pada grafik 1-jam, di 1354.80. Sedangkan pada grafik 4-jam support kuat pada pagi ini berada di 1348.25. Jadi harga emas masih berpotensi naik meskipun koreksi berpotensi pula untuk terjadi di sesi Asia atau Eropa. Apabila level tertinggi sesi kemarin diterjang, harga emas berpotensi untuk menanjak ke 1367.05 dan 1375.00. (Lukman Hqeem)