Poundsterling Menguat oleh sejumlah data ekonomi Inggris dan lemahnya Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Poundsterling naik ke level tertinggi dalam 19 bulan terhadap dolar AS pada hari Rabu (24/01/2018). Sejak awal sesi perdagan Eropa, Poundsterling melejit didorong oleh rilis laporan ekonomi Inggris dan melemahnya dolar AS. Saat berita ini ditulis, GBPUSD telah naik 1,4254 level tertinggi sejak referendum Brexit Juni 2016.

Indikator ekonomi Inggris terkini menunjukkan tingkat pengangguran bertahan pada level terendah sepanjang 42 tahun di bulan November. Posisi ini sejalan dengan ekspektasi, sementara kenaikan upah tidak termasuk bonus meningkat secara tak terduga.

Pada catatan yang kurang positif, data juga menunjukkan bahwa jumlah pengajuan klaim tunjangan Inggris meningkat pada 8.600 orang di bulan Desember, mengecewakan ekspektasi para ekonom untuk kenaikan hanya 5.400 orang yang mengajukan.

Dengan kondisi yang demikian, mempertebal keyakinan bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga setidaknya tiga kali ditahun ini. Ini jauh lebih banyak dari perkiraan pasar sebelumnya. Kenaikan suku bunga diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei.

Disisi lain, keyakinan pelaku pasar akan peluang Inggris dalam mengamankan kesepakatan BREXIT juga mendorong kenaikan Poundsterling. Tak heran, Poundsterling bisa menguat melawan Euro sekalipun. Dalam perdagangan mata uang silang, EURGBP diperdagangkan turun 0,33% menjadi £0,8757.

Sementara itu, dolar AS tetap menderita tekanan jual secara luas bahkan setelah Kongres AS menyetujui sebuah undang-undang jangka pendek pada hari Senin untuk mendanai pemerintah AS selama sekitar tiga minggu dan Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang tersebut, mengakhiri penutupan pemerintah tiga hari tersebut.

Data CNBC pada sore ini menunjukkan Indeks Dolar AS, indeks yang mengukur kekuatan greenback terhadap perdagangan-tertimbang enam mata uang utama, turun 0,53% di 89,64, semakin jauh dari support krusial 90,00. Komentar dari Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin semakin memperlemah Dolar AS.

Pada perdagangan selanjutnya, GBPUSD diperkirakan masih bisa naik. Setelah melonjak tajam hingga berakhir naik 1,71% di sesi Rabu. Potensi naik masih besar dengan target selanjutnya di 1.4277 dan 1.4300 atau lebih tinggi lagi. Meski demikian, waspadai koreksi yang berpotensi terjadi atas aksi ambil untung, khususnya di jam perdagangan Asia atau Eropa dengan target-target di 1.4180, 1.4130 dan 1.4090. Namun untuk sementara, selama support kuat pada grafik 4-jam yang pagi ini berada di 1.4100 tetap bertahan, maka tren naik akan terus terjaga. (Lukman Hqeem)