ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan hari Selasa (02/01/2018), bursa saham Inggris tergelincir dari posisi tertingginya karena kenaikan saham sektor pertambangan sebelumnya, kini menjadi dingin setelah data manufaktur Cina yang lebih baik dari perkiraan. Perhatian pasar akan tertuju pada Data PMI Inggris yang akan diumumkan hari ini.
Indeks FTSE 100 turun 0,2% menjadi 7.676,97, turun darti penutupan tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat, yang merupakan sesi perdagangan terakhir di tahun 2017. Sepanjang tahun 2017, Indek saham ini mencatat kenaikan 7,6%. Ini sekaligus mencatat kenaikan beruntun dalam dua tahun terakhir.
Pada perdagangan mata uang, Poundsterling diperdagangkan naik. GBPUSD naik menjadi $ 1,3555, naik dari $ 1,3502 akhir Senin sesi perdagangan New York, melemahnya dolar terus berlanjut.
Saham-saham dari perusahaan pertambangan telah menguat sejak minggu lalu, kini laju kenaikan mereka terhenti sesaat. Keuntungan tersebut terjadi setelah harga tembaga dipasar komoditi mencatat kenaikan panjang dalam 16 sesi perdagangan beruntun.
Laju kenaikan ini terhenti manakala saham-saham sektor pertambangan kehilangan pijakannya. Data aktifitas pabrikan Cina menjadi penghadangnya. Setelah data ini, yang menunjukkan optimisme aktifitas pabrikan dibulan Desember dimana angkanya lebih baik dari perkiraan awal. Indeks pembelian manajer manufaktur Caixin Cina naik menjadi 51,5 pada Desember dari 50,8 di bulan November, mengalahkan perkiraan diangka 50,7.
Pasar Inggris lebih diperas oleh kenaikan poundsterling atas Dolar AS. Karena sekitar 75% pendapatan untuk FTSE 100 dibuat di luar negeri, penguatan ini akan mengurangi keuntungan setelah margin tersebit dikonversi kembali ke mata uang Inggris.
Sejumlah saham menjadi mesin penggerak kenaikan ini. Di antaranya saham Rio Tinto turun 1,9%, Antofagasta turun 1,6%, dan BHP Billiton kehilangan 1,4%. Saham Compass Group turun 0,7% setelah berita chief executive mereka, Richard Cousins, ikut tewas dalam kecelakaan pesawat di Australia.
Saham yang mengalami kenaikan diantaranya Marks & Spencer Group naik 0,6% setelah peritel tersebut mengatakan telah menjual bisnis ritelnya di Hong Kong dan Makau kepada mitra franchise Al-Futtaim Group untuk jumlah yang tidak diungkapkan.
Sementara saham BP PLC turun 0,5%. Sebelumnya pada hari Selasa, raksasa energi tersebut mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan perubahan baru-baru ini terhadap pajak perusahaan A.S. untuk meningkatkan pendapatan masa depannya, namun menambahkan bahwa ia akan menanggung biaya non-tunai sebesar $ 1,50 miliar karena revaluasi aset dan kewajiban pajak tangguhan. (Lukman Hqeem)