ESANDAR, Jakarta – Harga Emas terus merangkak, dekati level psikologis di $1.300 per troy on. Hasil perdagangan Rabu (27/12/2017) menunjukkan kegigihan emas menjelang akhir tahun ini.
Sejak awal perdagangan, harga emas di pasar London, kembali melanjutkan penguatan dari perdagangan sebelumnya. Aksi safe haven yang dilakukan oleh investor mendorong kenaikan ini. Suhu politik dan keamanan yang memanas paska PBB menjatuhkan sanksi ke Korea Utara membuat investor mencari perlindungan ke emas. Pun melemahnya Dolar AS kembali, atas permintaan valas yang menurun diakhir tahun dan dampak lanjutan pemangkasan pajak korporat AS.
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sanksi baru kepada Korea Utara akibat membandelnya Pyongyang dalam mengembangkan senjata nuklirnya. PBB melarang 90% ekspor minyak dunia ke Korea Utara disertai dengan pelarangan pengiriman uang yang berasal luar negeri ke dalam negeri tersebut.
Pihak Korea Utara juga kesal dengan upaya AS dan sekutunya yang terus menekan Pyongyang dan situasi tersebut sebagai usaha menjatuhkan harga diri dan martabat serta kedaulatan negara. Pyongyang memutuskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan senjata nuklirnya.
Pihak AS justru menambahkan sebuah sanksi baru ke Korea Utara dengan membidik 2 pejabat Korea Utara untuk dilarang beraktivitas sehingga hal ini menambah situasi safe haven emas yang lebih kental.
Sejauh ini usaha Rusia untuk menjadi mediator di antara 2 pihak yang bersengketa yaitu AS dengan Korea Utara juga belum menampakkan hasilnya sehingga nuansa safe haven emas masih berlanjut sambil menantikan data keyakinan konsumen AS nanti malam.
Fundamental ekonomi AS hari ini dapat menjadi penggerak pasar meskipun kebiasaan di kala perdagangan libur akhir tahun, pasar akan menyikapi dengan volume yang kecil. Data keyakinan konsumen AS akan rilis dimana investor akan melihat seberapa besar belanja investasi akan masuk dan membuat ekonomi AS bergairah. Semakin bagus keyakinan konsumen maka semakin banyak arus modal investasi akan masuk sehingga kinerja emas akan melemah.
Kebiasaan ketika jelang akhir tahun, perdagangan akan sedikit bergeraknya krena sebagian besar sedang berlibur sehingga dibutuhkan sebuah kehati-hatian dalam bertransaksi hingga awal tahun nanti. Sejumlah indicator ekonomi perlu mendapat perhatian.
Data penjualan rumah yang tertunda sebagian besar tidak berubah pada bulan November, meningkat sebesar 0,2% pada basis bulan ke bulan, demikian menurut National Association of Realtors (NAR) dan hasil itu melampaui ekspektasi untuk penurunan 0,4%. Lawrence Yun, kepala ekonom NAR, menerangkan bahwa pasar perumahan menutup tahun ini dengan catatan yang lebih kuat dari awal musim panas ini, didukung oleh penciptaan lapangan kerja yang solid dan ekonomi yang telah bergerak yang lebih cepat.
Sementara itu indikator keyakinan konsumen dari Conference Board turun menjadi 122,1 di bulan Desember dari pembacaan yang direvisi 128,6 di bulan November, meleset jauh di bawah perkiraan ekonom untuk pembacaan 128,0. Sebelumnya, para analis sempat meremehkan laporan ini karena RBC mengatakan bahwa “faktor internal data itu konstruktif” dalam waktu dekat, menunjuk pada situasi terkini yang optimistis, sebuah indikator penting untuk tren konsumsi.
Pergerakan bullish harga emas di minggu ini juga terjadi setelah data resmi pemerintah AS menunjukkan para pedagang menaikkan pertaruhan bullish mereka pada logam tersebut pada minggu lalu.
Harga Emas membukukan keuntungan mingguan denga naik kedua kalinya secara beruntun. Ditutup di atas pergerakan rata-rata 200 hari, naik $3, atau 0,24% menjadi $1.290,60 troy ounce. Sementara Indek Dolar AS pada Kamis pagi turun 0,19% menjadi 93,06. Ini menjadi indikator secara teknikal atas peluang bullish yang terjadi. Harga Emas mampu bertahan karena dolar tetap rendah, kisaran kenaikan harga emas menuju ke $1.295 – $1.305. (Lukman Hqeem)