ESANDAR, Jakarta – Bank of Korea menaikkan suku bunga utamanya Kamis (30/11/2017) menjadi 1,5% dari 1,25%, kenaikan pertama sejak 2011, dan sebuah indikasi bahwa ia mulai menjauh dari kebijakan moneternya yang mudah.
Enam dari tujuh anggota dewan gubernur bank sentral memilih untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, termasuk Gubernur Lee Ju-yeol. Tapi anggota dewan Cho Dong-chul menentang langkah tersebut, lebih memilih tingkat dipertahankan di 1,25%.
BOK mengatakan bahwa sebagai negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia, Korea Selatan bisa menikmati pertumbuhan yang kuat berkat pesatnya peningkatan ekspor dan pemulihan konsumsi secara bertahap. Gubernur Lee mengatakan dia memperkirakan ekonomi domestik tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada bulan Oktober, karena permintaan domestik secara bertahap pulih dan ekspor terus meningkat.
Produk domestik bruto Korea Selatan tumbuh 1,4% pada kuartal ketiga tahun ini dari periode tiga bulan sebelumnya, tercepat dalam tujuh tahun, dipimpin oleh ekspor semikonduktor. Kenaikan suku bunga Korea Selatan ini nampaknya merupakan langkah antisipasi atas kemungkinan The Federal Reserve A.S. akan menaikkan suku bunga utamanya di bulan Desember ini. (Lukman Hqeem)