ESANDAR, Jakarta – Dolar AS bergerak dalam kisaran pendek pada perdagangan Rabu (08/11/2017) atas lawan-lawan mata uang besar lainnya.
Para pialang menitik beratkan perhatian mereka pada perkembangan terakhir dari rancangan undang-undang perpajakan dari Partai Republik di Dewan Perwakilan AS, yang nampaknya tertunda pengesahannya.
Indek Dolar AS berakhir turun 0.1% ke 94.863. Dalam perdagangan NZDUSD, Dolar Selandia Baru naik $0.6950, dari sebelumnya di $0.6901, setelah Reserve Bank of New Zealand memutuskan suku bunga tidak berubah pada posisi 1.75%. Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD turun $1.3115 dari sebelumnya $1.3168. Euro dalam EURUSDdibeli pada $1.1591, berubah tipis dari sebelumnya. Dolar AS dalam perdagangan USDJPY, dibeli pada ¥113.86, turun dari sebelumnya di ¥114.01. Dolar juga terpeleset dalam perdagangan USDCAD, yang dibeli pada C$1.2725 dari sebelumnya C$1.2778.
Di AS, ketidak pastian yang menghinggapi akan masa depan rancangan undang-undang perpajakan di Washington, menjadi sentimen negatif bagi Dolar AS. Pada Selasa kemarin muncul kabar bahwa pihak Partai Republik akan melakukan pendekatan yang berbeda di Dewan Perwakilan , sehingga diperkirakan akan membuat pelaksanaan undang-undang ini akan tertunda pula. Presiden Donald Trump sendiri berharap pembahasan undang-undang ini bisa tuntas dan segera diberlakukan setidaknya sebelum hari Thanksgiving, akhir bulan ini.
Ini merupakan pekan yang sepi dengan sentimen pasar. Pasar diperkirakan hanya akan bergerak dalam kisaran pendek atau bolak-balik saja. Pasar saat ini menunggu hingga cukup informasi dan sentimen yang lebih kuat khususnya berkenaan dengan rencana reformasi perpajakan. (Lukman Hqeem)