ESANDAR, Jakarta – Pada hari Selasa (07/11/2017) dolar Selandia Baru turun karena harga produk susu dan komoditas lainnya merosot dan para pedagang menunggu pernyataan kebijakan dari Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). Pada bulan lalu ANZ Bank menurunkan perkiraan harga susu 2017-18.
Dengan melemahnya NZDUSD sekitar 4 persen sejak pertengahan Oktober, memberikan keuntungan bagi petani dan peternak. Produk mereka akan lebih kompetitif di pasar Internasional. Harga susu turun 3,5 persen, dengan bubuk susu utuh turun 5,5 persen menjadi AS$2.852 per ton, memicu spekulasi penurunan kembali pada periode 2017/18. Terkonfirmasi dengan penurunan Indeks Komoditas CRB turun 0,4 persen dari level tertinggi sembilan bulan.
Diperkirakan bahwa RBNZ akan mempertahankan suku bunga pada rekor rendah 1,75 persen. Namun, ada beberapa risiko yang bisa lebih hawkish dalam pandangannya mengingat dolar Selandia Baru telah melemah tajam, tanda inflasi yang muncul dan kebijakan fiskal pemerintah yang baru, yang juga akan menghasilkan inflasi.
Sementara itu, pernyataan kebijakan moneter RBNZ pada hari Kamis pukul 03.00 WIB diperkirakan akan memasukkan perkiraan ekonomi yang direvisi jauh di bawah level yang diproyeksikan. (Lukman Hqeem)