Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR -Harga emas naik mendekati $3.340 per ons pada hari Kamis (26/06/2025), melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, didukung oleh melemahnya dolar AS dan penurunan imbal hasil Obligasi AS. Selain itu, pembelian emas oleh bank sentral tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Hal ini terjadi di tengah meredanya ketegangan geopolitik, dimana pejabat AS dan Iran akan bertemu minggu depan sebagai bagian dari upaya untuk mengekang program nuklir Teheran dan mengurangi ketegangan di Timur Tengah. Namun, disaat gencatan senjata antara Iran dan Israel tampaknya bertahan, kekhawatiran tetap ada mengenai ketahanannya.

Sementara itu, Ketua Fed Jerome Powell, dalam kesaksiannya di hari kedua, mempertahankan sikap hati-hati, dengan mengatakan Fed dapat mengelola inflasi terkait tarif tetapi belum siap untuk memangkas suku bunga, meskipun ada tekanan politik. Namun, kepercayaan konsumen yang lemah pada bulan Juni menimbulkan kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja dan kebijakan perdagangan, yang menantang argumen terhadap pemangkasan suku bunga.

Di awal perdagangan sesi Asia di tengah ketidakpastian tarif AS yang dapat mendukung daya tarik logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman. Berita dan kegaduhan seputar topik perdagangan akan kembali meningkat menjelang berakhirnya masa tenggang tarif Hari Pembebasan Trump pada awal Juli.

Harga emas berjangka ditutup lebih tinggi setelah mencatat penurunan tajam di sesi perdagangan sebelumnya. Ini terjadi dimana dolar AS melemah setelah diperdagangkan lebih tinggi hampir sepanjang hari. Emas untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup naik 0,3% menjadi $3.327,10 per troy ounce.

Pelemahan dolar AS tampaknya akan membuat emas lebih menarik lagi sebagai tempat berlindung yang aman, tetapi kenaikan emas ini mungkin akan terbatasi oleh aksi ambil untung lebih lanjut. Ada pembiasan dalam perdagangan jangka pendek, dimana situasi di Timur Tengah yang ketegangannya mereda akan membuat harga tertekan. Pun demikian, investor masih tetap mencermati setiap potensi gejolak geopolitik baru atau pelemahan dolar yang berkelanjutan dapat dengan cepat menghidupkan kembali daya tarik emas.

Perhatian pasar sekarang beralih ke data yang akan datang, termasuk pembacaan PDB Q1 terakhir hari Kamis dan klaim pengangguran awal, diikuti oleh data harga PCE pada hari Jumat.