Harga emas anjlok ke level terendah dalam lebih dari sebulan pada hari Kamis (15/05/2025) karena investor menunggu angka inflasi utama AS untuk petunjuk arah kebijakan Federal Reserve, sementara mencairnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok mengurangi daya tarik emas batangan. Harga emas di pasar spot turun 1,1% menjadi $3.144,51 per ons pada pukul 13:36 WIB, setelah mencapai level terendah sejak 10 April di awal sesi. AS dan Cina sepakat untuk mengurangi tarif secara drastis dan memberlakukan jeda selama 90 hari, meredakan perang dagang yang berpotensi merusak antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Prospek perdagangan intraday hari ini adalah melemah untuk emas karena pembicaraan bernada positif antara AS – Cina telah mengikis daya tarik safe haven. Indek dolar berupaya untuk bangkit kembali dan jika AS mencatat penjualan ritel dan data PPI yang lebih baik, harga emas bisa jadi akan lebih rendah. Perhatian pasar akan tertuju pada data indeks harga produsen (PPI) AS, yang akan dirilis pada pukul 19:30 WIB, setelah data konsumen yang lebih lemah dari perkiraan awal minggu ini.
Para pembuat kebijakan Fed membiarkan suku bunga tetap seperti saat ini sambil mencoba menilai dampak tarif dan negosiasi perdagangan Presiden AS Donald Trump terhadap harga dan ekonomi. Sejauh ini, data konkret tidak memberi mereka banyak hal untuk dijadikan dasar. Pidato Ketua Fed Jerome Powell yang akan disampaikan kemudian akan dicermati untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur kebijakan suku bunga Fed.
Pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin tahun ini, dengan penurunan tersebut mulai terlihat pada bulan Oktober. Harga emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik, tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.