Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas naik tipis pada hari Kamis (13/02/2025), karena pasar mengikuti perkembangan rencana tarif Presiden AS Donald Trump, yang dapat memicu perang dagang global, sementara investor menunggu data inflasi AS yang akan dirilis hari ini.

Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $2.905,12 per ons pada pukul 00.24 GMT, setelah harga turun lebih dari 1% menyusul rilis indeks harga konsumen AS pada sesi sebelumnya. Emas batangan mencapai rekor tertinggi $2.942,70 pada hari Selasa. Sementara harga emas berjangka AS stabil di $2.929,60.

Indek harga konsumen (IHK) AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari, memperkuat pesan Federal Reserve bahwa mereka tidak terburu-buru untuk melanjutkan pemotongan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Komisi Jasa Keuangan DPR bahwa data tersebut merupakan bukti lebih lanjut bahwa pertempuran Fed dengan kenaikan harga belum berakhir. Ini berarti pemotongan suku bunga lebih lanjut harus menunggu hingga jelas bahwa inflasi akan kembali ke target Fed sebesar 2%.

Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.

Trump pada hari Rabu mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif timbal balik secepatnya pada Rabu malam di setiap negara yang mengenakan bea atas impor AS, dalam sebuah langkah yang meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya perang dagang global dan mengancam akan mempercepat inflasi AS.

Investor mencermati data Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis hari ini untuk wawasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter.