ESANDAR – Harga emas stabil pada hari Jumat (07/02/2025) mendekati level tertinggi sepanjang masa, dan akan mencatat kenaikan mingguan keenam berturut-turut. Dorongan kenaikan harga saat ini didapatkan dari adanya kekhawatiran akan perang dagang. Hal ini meningkatkan permintaan aset safe havendi kalangan investor. Disisi lain, mereka juga menunggu data nonfarm payroll AS untuk mendapatkan isyarat tentang kesehatan ekonomi Paman Sam.
Pagi ini, harga emas di pasar spot naik 0,1% pada $2.859,59 per ons, pada pukul 07:38 WIB, dan telah naik lebih dari 2% sejauh minggu ini. Harga Logam Mulia mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $2.882,16 awal minggu ini. Sementara dalam perdagangan berjangka, harga naik 0,3% menjadi $2.884,20.
Meskipun menyentuh rekor tertinggi selama lima sesi berturut-turut karena meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, harga emas turun 1% pada sesi sebelumnya karena dolar menguat menjelang laporan pekerjaan AS. Perhatian pasar kini beralih ke laporan ketenagakerjaan AS, yang akan dirilis pada pukul 13.30 GMT, yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang kekuatan ekonomi secara keseluruhan.
Situasi ekonomi AS dimana tingkat lapangan kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang solid dan inflasi yang menurun akan memungkinkan Federal Reserve AS terus memangkas suku bunga, meskipun ketidakpastian tentang dampak tarif dan perubahan kebijakan lainnya mendorong pendekatan yang lebih lambat, demikian pernyataan Presiden Chicago Fed Austan Goolsbee kemarin.
Ketika Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama gejolak ekonomi dan geopolitik, mendapatkan ancaman dari suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini dapat mengurangi daya tarik emas mengingat ia merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Goldman Sachs juga telah mempertahankan perkiraan harga emasnya sebesar $3.000 per ons pada kwartal kedua 2026. Meskipun mengantisipasi penurunan sementara jika ketidakpastian tarif AS berkurang dan posisi pasar kembali normal.
Sementara itu, persediaan emas di Bank of England telah turun sekitar 2% sejak akhir tahun lalu, kata Wakil Gubernur Dave Ramsden. Hal ini karena terjadinya kenaikan permintaan emas yang kuat pada devisa bank tersebut untuk di manfaatkan akibat perbedaan harga internasional.