ESANDAR – Harga emas naik setelah bank sentral China menambah cadangan emas batangan pada bulan November, demikian laporan terkini disampaikan. Langkah ini mengakhiri jeda enam bulan bagi mereka untuk melakukan pembelian besar-besaran yang telah menjadi pilar utama kenaikan harga logam mulia saat ini.
Harga emas batangan naik sebanyak 0,6% hingga diperdagangkan sedikit di bawah $2.650 per ons, setelah Bank Rakyat China mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka membeli 160.000 troy ons emas murni bulan lalu. Penambahan tersebut adalah yang pertama sejak April, sebelum bank sentral menghentikan pembelian selama 18 bulan yang telah membantu menopang harga di tengah minat yang kuat dari lembaga-lembaga publik dunia.
China memimpin permintaan pada kuartal pertama tahun ini, dan menjadi pembeli teratas pada tahun 2023, menurut World Gold Council. Dimulainya kembali pembelian menunjukkan bahwa PBOC masih ingin mendiversifikasi cadangannya dan menjaga terhadap depresiasi mata uang, bahkan dengan emas batangan pada level yang secara historis mahal.
Para pedagang juga memantau perkembangan di Suriah pada akhir pekan, setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan saat pasukan pemberontak merebut ibu kota Damaskus. Serangan udara AS menghantam puluhan target ISIS di bagian tengah negara itu pada hari Minggu saat Presiden Joe Biden memperingatkan bahwa jatuhnya Assad dari kekuasaan dapat membuka pintu bagi kebangkitan ekstremisme Islam.
Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di atas $2.790 per ons pada bulan Oktober, didukung oleh pelonggaran moneter oleh Federal Reserve, serta meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina. Harga telah mereda sejak saat itu karena dolar menguat menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS, tetapi tetap lebih dari seperempat lebih tinggi tahun ini.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga naik 0,4% menjadi $2.643,58 per ons, setelah penurunan 0,4% minggu lalu. Perak, platinum, dan paladium naik tipis.