Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Presiden Federal Reserve wilayah Boston, Susan Collins melihat adanya risiko dari perlambatan ekonomi AS yang melampaui atas apa yang dibutuhkan. Sebagaimana disampaikan pada Selasa (08/10/2024) bahwa selain ada risiko inflasi yang kuat, perekonomian AS juga menghadapi kemerosotan ekonomi.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masih ada peluang bagus mengacu pasar tenaga kerja yang tetap solid saat inflasi turun, tetapi “ada risiko di kedua sisi.”

“Ada banyak hal yang harus dipantau. Saya pikir kerendahan hati selalu diperlukan dan kami telah belajar bahwa mungkin ada kejutan di sepanjang jalan,” kata Collins.

Di satu sisi, upaya Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga guna menurunkan inflasi telah membuat ekonomi “agak lebih rentan terhadap guncangan yang merugikan,” menurut Collins.

“Keyakinan saya pada lintasan disinflasi telah meningkat – tetapi begitu pula risiko ekonomi melambat melampaui apa yang dibutuhkan untuk memulihkan stabilitas harga,” katanya.

Di sisi lain, pertumbuhan upah tetap berada di atas kecepatan sebelum pandemi, catat Collins. Hal ini dapat menyebabkan tekanan harga tambahan. Ia menambahkan bahwa dalam perkiraannya, Fed akan terus memangkas suku bunga kebijakannya. Namun mengingat risiko ini, pemangkasan tersebut “bergantung pada data, dengan cara yang dikalibrasi dengan cermat, masuk akal.”

Susan Collins akan menjadi anggota pemungutan suara komite suku bunga Fed pada tahun 2025.