ESANDAR – Harga emas diperdagangkan lebih tinggi pada hari Rabu (10/07/2024) karena dolar AS melemah setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam kesaksian di hari kedua di kongres tidak memberikan rincian soal kapan Bank Sentral akan mulai memangkas suku bunganya. Harga emas untuk kontrak pengiriman Agustus naik $11,10 menjadi $2,379.00 per troy ons.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan kesaksian setengah tahunannya di depan Kongres. Pada hari kedua ini ia tampil di hadapan anggota parlemen DPR. Pernyataannya diawasi dengan ketat oleh pelaku pasar untuk mencari indikasi kapan bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga. Sayangnya, ia hanya memberikan sedikit rincian mengenai rencana The Fed, dengan mengatakan bahwa The Fed sedang menunggu data lebih lanjut yang menunjukkan inflasi bergerak menuju target bank sebesar 2%.
Ketua Federal Reserve menekankan perlunya lebih banyak bukti perlambatan inflasi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut. Bagi pasar, ini bisa menjadi sentimen jangka panjang terhadap pergerakan harga emas yang tetap positif. Ketidakpastian yang sedang berlangsung mengenai perekonomian AS dan kekhawatiran mengenai tidak berkelanjutannya defisit AS, menjadi pengungkait kenaikan harga emas lebih lanjut.
Disisi lain, adanya dua AS laporan data inflasi dalam minggu dapat mungkin memberikan indikasi yang lebih kuat mengenai arah kebijakan The Fed ke depannya. Indeks Harga Konsumen bulan Juni yang akan dirilis pada hari Kamis diperkirakan menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3,1%, menurut Marketwatch, turun dari 3,3% di bulan Mei.
Data ini akan diikuti dengan rilisan Indeks Harga Produsen bulan Juni pada hari Jumat, dengan perkiraan konsensus memperkirakan kenaikan sebesar 0,1% dari bulan Mei, naik dari penurunan sebesar 0,2% pada bulan tersebut.
Dolar melemah lebih awal, dimana indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,06 poin menjadi 105,07. Imbal hasil Treasury beragam, dengan AS obligasi dua tahun terakhir terlihat membayar 4,639%, naik 0,2 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 0,9 basis poin menjadi 4,292%.