Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas mendingin mendekati rekor puncak yang dicapai pada perdagangan sebelumnya. Penguatan kembali Dolar AS pada hari Selasa (21/05/2024) membuat harga emas harus bertahan dan terkoreksi kembali meski mampu tetap bertahan di atas level $2.400. Dukungan positif didapatkan dari prospek pelonggaran suku bunga AS tahun ini serta pergerakan asset safe-haven.

Emas di pasar spot turun 0,2% menjadi $2,420.49 per ons, karena indeks dolar AS (DXY) naik tipis, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang denominasi mata uang selain Dolar AS. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,5% lebih rendah menjadi $2,425.90.

Ketika emas mencapai rekor tertinggi $2,449.89 pada hari Senin, pasar tidak terkejut mengingat ini masih sesuai dengan gambaran umum yang belum benar-benar berubah sejak Maret silam. Dorongan kenaikan harga masih bertumpu pada lingkungan makroekonomi dan geopolitik global. Bahkan ada kekhawatiran terhadap meningkatnya utang pemerintah AS yang pesat seiring dengan upaya Bank Sentral AS (Federal Reserve) untuk melakukan soft landing merupakan pendorong bagi sebagian investor.

Data terkini menunjukkan bahwa inflasi AS kembali mengalami tren penurunan, namun beberapa pengambil kebijakan The Fed tetap berhati-hati dalam menurunkan suku bunga terlalu cepat namun mengesampingkan perlunya kenaikan suku bunga.

Di wilayah lain di Cina, di mana upaya dilakukan untuk menstabilkan sektor properti yang terkena dampak krisis, investor cenderung berinvestasi pada emas yang dianggap sebagai aset safe-haven. Cina sendiri secara resmi telah melakukan penambahan cadangan emas batangan pada kuartal pertama tahun 2024. Disini terlihat bagaimana emas menjadi pemeran utama dalam mengimbangi risiko, baik finansial, geopolitik, atau volatilitas. Ini bukanlah hal baru, namun sentimen ini telah terwujud

Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas yang didukung secara fisik mengalami arus masuk bersih sebesar $1 miliar pada minggu lalu – arus masuk mingguan terbesar sejak Oktober 2023, menurut Dewan Emas Dunia. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor, termasuk investor arus utama, seperti dana makro dan sejenisnya, yang melewatkan sebagian dari reli tersebut, dan yakin dengan kasus emas dan oleh karena itu ingin berpartisipasi, oleh sebab itu pasar siap untuk koreksi sebelum harga bisa naik lebih lanjut.

Selanjutnya para investor akan memantau risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed yang dijadwalkan pada hari Rabu.