Harga emas mencapai puncaknya dalam tiga bulan pada perdagangan di hari Jumat (20/10/2023) pada sesi Asia. Kini harga bersiap untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut, dimana naiknya permintaan didukung oleh konflik Timur Tengah. Selain itu naiknya ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menghentikan kenaikan suku bunga acuan.
Harga emas di pasar spot stabil di $1,973.99 per troy ons pada 08:32 WIB, setelah mencapai level tertinggi sejak 20 Juli dengan naik 0,3% menjadi $1,986.10.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan yang berkumpul di perbatasan Gaza pada hari Kamis bahwa mereka akan segera melihat daerah kantong Palestina “dari dalam”, menunjukkan kemungkinan invasi darat dengan tujuan memusnahkan Hamas sudah dekat.
Harga emas, yang sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, telah meningkat 2,2% sepanjang minggu ini.
Ketua Fed Jerome Powell dalam sambutannya di Economic Club of New York setuju “secara prinsip” bahwa kenaikan imbal hasil membantu memperketat kondisi keuangan lebih lanjut dan “pada margin” mungkin mengurangi kebutuhan kenaikan suku bunga tambahan. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas, yang dihargai dalam dolar dan tidak menghasilkan bunga apa pun.
Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan data terkini dan biaya pinjaman pasar obligasi yang lebih tinggi memberikan ruang bagi bank sentral untuk mempertimbangkan langkah kebijakan moneter berikutnya.
Pasar secara luas mengharapkan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan bulan depan, menurut alat CME FedWatch.
Data ekonomi terkini menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun secara tak terduga pada minggu lalu, menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja yang kuat terus berlanjut pada bulan Oktober, sementara penjualan rumah yang ada turun ke level terendah dalam 13 tahun pada bulan September.