Harga emas kembali menuju posisi terendah tujuh bulan pada hari Rabu (04/10/2023) karena kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi setelah data pekerjaan AS yang kuat membuat pasar tetap mengharapkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut, sementara paladium merosot ke level terendah sejak akhir tahun 2018.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi $1,821.86 per ounce pada 12:48 WIB, sementara emas berjangka AS turun 0,2% menjadi $1,837.10. arga turun untuk sesi ketujuh berturut-turut pada hari Selasa dan menyentuh level terendah sejak Maret di $1,813.90, seiring dengan dolar AS yang menguat karena data yang menunjukkan lowongan pekerjaan AS meningkat secara tak terduga pada bulan Agustus.
Aksi jual yang terus-menerus di pasar Obligasi AS membuat emas tetap berada di bawah tekanan, tetapi karena sebagian besar pergerakan telah diperhitungkan, seharusnya tidak ada koreksi lebih lanjut pada harga emas batangan. Kita berada di akhir siklus kenaikan suku bunga (Fed) dengan kemungkinan 25 bps lagi dan saya pikir itu akan berakhir pada saat itu. Tahap terakhir sangat menyakitkan dan itulah yang kita saksikan sekarang.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi baru dalam 16 tahun, sehingga mengurangi permintaan emas batangan yang tidak membayar bunga.
Pejabat Fed menganggap kenaikan imbal hasil Treasury jangka panjang sebagai bukti bahwa kebijakan uang ketat mereka berhasil. Sementara Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Selasa bahwa dia sangat optimis terhadap prospek perekonomian.