Harga emas nampaknya harus memulai perdagangan di bulan Agustus ini dari posisi merah. Apresiasi dolar AS yang terjadi secara konsisten dalam empat sesi terakhir, terbukti membebani harga logam mulia. Dolar AS menguat meski data terbaru pada sektor manufaktur AS menunjukkan kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut di bulan Juli. Penguatan Dolar AS nampaknya di topang oleh solidnya pasar tenaga kerja AS, disaat lowongan kerja di AS turun tipis pada bulan Juni.
Emas berjangka berada di bawah tekanan pada hari Selasa (01/08/2023) karena imbal hasil Treasury naik lebih tinggi dan dolar AS menguat, meskipun data ekonomi beragam yang menawarkan lebih banyak wawasan tentang keadaan ekonomi AS. Emas perlu melihat imbal hasil Treasury turun, tapi itu mungkin tidak terjadi sampai pasar sepenuhnya memberi harga semua penerbitan jangka panjang yang berasal dari Treasury. Momen berkilaunya emas masih akan datang, tetapi untuk itu pasar harus melihat aksi jual terjai di pasar obligasi.
Survei manufaktur Institute for Supply Management, barometer kondisi bisnis di pabrik-pabrik Amerika, naik 46,4% di bulan Juli dari 46% di bulan sebelumnya, tetapi jauh dari ekspektasi pasar sebesar 46,8%. Indeks telah berada di bawah level 50% selama sembilan bulan, menandakan kontraksi.
Sementara itu, lowongan pekerjaan di AS turun menjadi 9,6 juta pada bulan Juni, yang menandai level pembukaan terendah sejak April 2021, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Selasa. Namun, angka tersebut menunjukkan permintaan tenaga kerja masih cukup kuat dan menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil.
Pedagang menantikan data di hari Jumat, ketika pekerjaan bulanan AS berikutnya akan keluar dari Departemen Tenaga Kerja. Ekonom mengharapkan data menunjukkan 200.000 pekerjaan baru diciptakan pada bulan Juni
Harga emas naik pada bulan Juli, menghentikan penurunan beruntun dua bulan, dan mencatat kenaikan terbesar sejak Maret pada hari Senin, menurut Data Pasar Dow Jones, tetapi pemulihan dolar AS telah membatasi kenaikan dalam seminggu terakhir.
Kenaikan Dolar AS dalam minggu ini yang sangat membebani harga emas saat ini. Indeks Dolar AS ICE, ukuran kekuatan dolar terhadap sekeranjang saingan, naik 0,5% menjadi 102,39 pada hari Selasa.
Meskipun pasar tidak lagi memperkirakan kenaikan suku bunga Fed lebih lanjut tahun ini, dorongan tersebut tampaknya terkait dengan ketahanan ekonomi AS, seperti yang ditunjukkan melalui kekuatan data baru-baru ini.
Secara fundamental, bila Fed selesai menaikkan suku bunga setelah serangkaian data inflasi yang lemah dalam beberapa pekan terakhir akan menjadi sentiment positif bagi harga emas. Kemampuan bulls untuk mempertahankan level $1.947 untuk ketiga kalinya dalam waktu kurang dari sebulan dapat mendorong mereka untuk membeli, membawa harga ke area tertinggi bersejarah di $2.050 dan memperbaruinya dari sana. Ini adalah skenario dari prespektif fundamentalis.