Data ketenaga kerjaan Amerika Serikat yang dirilis pada hari Jumat (10/03/2023) menunjukkan bahwa perekonomian AS mampu menambah 311 ribu pekerjaan baru pada bulan Februari. Hasil yang demikian ini memang melampaui ekspektasi, namun mengkonfirmasi terjadinya perlambatan setelah ledakan lapangan kerja pada Januari silam.
Perekrutan memang tetap berjalan, ada petunjuk bahwa pertumbuhan pekerjaan yang kuat tidak perlu mengorbankan tekanan inflasi. Mereka melihat Federal Reserve tetap dalam mode pengetatan. Perekrutan berjalan dengan solid di bulan Februari, tetapi terjadi perlambatan
Tingkat pengangguran melonjak ke 3,6%, di tengah situasi pasar tenaga kerja yang sangat ketat. Oleh karena itu, pasar kemudian berhati-hati untuk mengekstrapolasi tingkat pelonggaran dalam pertumbuhan pendapatan selama setahun terakhir, yang kemungkinan besar dibantu oleh hiruk-pikuk pergantian staf dan pergantian pekerjaan setelah fase awal COVID mereda. Dengan pasokan tenaga kerja yang masih sedikit, tekanan upah kemungkinan besar akan tetap tinggi dalam waktu dekat.
Memang dengan kenaikan tingkat pengangguran di bulan Februari, pasar tenaga kerja AS masih tetap sangat ketat. Namun diyakini bahwa perekrutan akan melambat lebih nyata dari sini, masih ada banyak ruang bagi pasar pekerjaan untuk melemah sebelum mengenai The Fed.
Pertemuan FOMC yang akan datang akan tetap dalam mode pengetatan untuk sementara waktu, dimana setidaknya akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 bps atau 50 bps. Keyakinan akan kenaikan suku bunga sebesar 50 bps memang naik setelah laporan hari ini. Hal ini menunjukkan beberapa pelonggaran tekanan inflasi yang berasal dari pasar tenaga kerja.