Harga emas membukukan penutupan mingguan positif. Ini merupakan yang pertama dalam lima minggu terakhir. Kenaikan bertahan hingga di awal perdagangan sesi Asia pada hari Senin (06/03/2023). Harga mundur dari level tertinggi dalam dua minggu ke sekitar $1.857 dengan diperdagangkan pada kisaran 1855.
Pelemahan Dolar AS secara luas, di tengah mundurnya imbal hasil obligasi AS, data ekonomi yang beragam, dan optimisme pasar yang berhati-hati, tampaknya menjadi katalis utama kenaikan harga Emas. Jeda kenaikan baru-baru ini dapat dikaitkan dengan suasana hati-hati pasar menjelang pernyataan Ketua Fed Jerome Powell di DPR dan laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Februari. Disisi lain, kenaikan juga didukung harapan membaiknya permintaan emas oleh China.
Negosiasi perdagangan China-AS juga meningkatkan sentimen pasar dan menyenangkan para pembeli Emas. Ketegangan AS-Tiongkok seputar Taiwan dan Rusia tampaknya menandai ketegangan bagi pembeli Emas menjelang data/peristiwa utama yang dijadwalkan untuk ini, yang dapat menantang kenaikan Emas.
Dalam perdagangan hari ini, harga emas memberikan sinyal kenaikannya kembali. Potensi beli dapat dilakukan pada kisaran saat ini dengan target ke $1865 hingga ke $1870. Waspadai kemungkinan aksi ambil untung pada sesi Eropa dan AS yang berpotensi membawa penurunan harga lebih lanjut. Aksi jual dapat dilakukan bila harga bergerak setidaknya dibawah $1845 dengan target ke $1835 hingga ke $1830.