Indek saham Nikkei Jepang menyentuh level tertinggi satu minggu pada hari Selasa (27/12/2022), karena saham peritel melonjak setelah Takashimaya menaikkan perkiraan keuntungannya dan di tengah harapan bahwa wisatawan China yang berbelanja akan besar kembali. Sektor keuangan juga terus unggul menyusul keputusan mengejutkan dari Bank of Japan (BOJ) pada pekan lalu untuk menaikkan pagu kebijakan dalam imbal hasil obligasi jangka panjang.
Indek saham Nikkei 225 mengakhiri hari naik 0,16% di 26.447,87, meskipun jauh di bawah posisi tertinggi di tengah sesi di 26.620,49, yang terakhir terlihat pada 1 Desember ketika terjadi pergeseran kebijakan yang bersikap hawkish secara tak terduga dari BOJ telah memicu kejatuhan terbesar Nikkei dalam lebih dari dua bulan.
Saat ini, bursa saham Jepang dapat dikatakan berada di bawah tekanan dari kekhawatiran resesi global karena Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga secara agresif. Dengan kebijakan pengetatan bank sentral global, kekhawatiran muncul tentang perlambatan ekonomi yang terus berlanjut dan menjadi landasan kuat sementara ini untuk pasar saham. Kekhawatiran ini membuat upaya naik masih tetap berat.
Operator department store Takashimaya menjadi emiten terbaik di Nikkei, dengan melonjak 7,14%. Dorongan kenaikan harga saham Takashimaya adalah keputusan China untuk lebih melonggarkan pembatasan COVID-19 sehingga memicu harapan bahwa penjualan akan meningkat dari arus wisatawan yang masuk.
Pemilik rantai department store Isetan Mitsukoshi Holdings adalah pemain terbaik kedua, naik 7,01%. Sementara produsen kosmetik Shiseido berada di urutan ketiga, melonjak 6,12%. Pemilik toko Uniqlo Fast Retailing adalah emiten yang naik paling banyak berdasarkan poin indek, menambahkan 57 poin ke Nikkei dengan kenaikan 2,06%.
Kenaikan saham-saham sektor ini membuat sektor ritel Nikkei menjadi yang terbaik di antara sektor Topix lainnya dengan naik 2,53%. Sektor perbankan mengikuti dengan naik 1,9% dan mencapai level tertinggi sejak Februari 2018. Ketiga adalah sektor transportasi udara yang naik 1,8% dimana Japan Airlines naik 2,2% dan ANA Holdings naik 1,45%.