Pada perdagangan bursa komoditi berjangka, harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate ditutup lebih rendah pada hari Senin (07/11/2022) setelah China mengatakan tetap berkomitmen untuk kebijakan nol-Covid yang telah menurunkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak dari importir No.1 dunia, meskipun melemahnya dolar AS disisi lain masih menawarkan dukungan. Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember ditutup turun $0,82 menjadi $91,79 per barel. Minyak mentah Brent Januari, patokan global, terakhir terlihat turun $0,70 menjadi $97,87.
Di akhir pekan kemarin, pejabat China mengatakan bahwa negara itu akan melanjutkan karantina massal di pusat dan wilayah utama ketika wabah Covid-19 terjadi, mengutip isi laporan Reuters. Pernyataan itu mengakhiri harapan negara akan menjauh dari kebijakan dan fokus pada pertumbuhan.
Penurunan ini terjadi setelah perdagangan minyak mentah mengalami kenaikan yang kuat pada hari Jumat dimana pasar merespons negatif terhadap berita utama akhir pekan tentang kebijakan nol-Covid yang dipertahankan di China. Sayangnya, dengan penegasan kembali ini membuat pasar kembali kecewa dengan kelanjutan kebijakan Covid-19 di China. Pasar menilai bahwa kebijakan ini dapat mendorong harga lebih rendah, meskipun disaat yang sama dolar sedang melemah sehingga dapat menawarkan dukungan dan membuat harga minyak lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,8 poin menjadi 110,08.