Indek Saham Jepang ditutup lebih rendah pada perdagangan di hari Senin (22/08/2022), dimana sejumlah saham kelas berat dari sektor teknologi memimpin penurunan setelah Wall Street jatuh pada akhir pekan lalu karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Indek Nikkei 225 turun 0,47% menjadi 28.794,50, memulihkan beberapa penurunan di awal perdagangan karena China memangkas suku bunga pinjaman acuannya.
Penurunan ini sudah diduga sebelumnya, mengingat bursa saham AS telah berakhir turun pada akhir pekan lalu. Para investor khawatir tentang inflasi di Eropa, yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Ini membuat yield obligasi naik dan itu memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi. Hari ini, pabrikan Jepang dilanda kekhawatiran ini.
Kenaikan yield obligasi AS dan kekhawatiran perlambatan karena kekhawatiran pengetatan kebijakan agresif untuk menjinakkan tekanan inflasi di Eropa, termasuk Inggris, memukul perusahaan Jepang yang terutama eksportir.
Bursa saham AS sendiri jatuh pada hari Jumat dalam aksi jual yang meluas dipimpin oleh sejumlah saham unggulan karena imbal hasil obligasi naik. Indek S&P 500 membukukan kerugian untuk minggu ini setelah empat minggu berturut-turut naik.
Saham Amazon, Apple dan Microsoft semuanya jatuh dan merupakan hambatan terbesar pada S&P 500 dan Nasdaq. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung negatif untuk saham teknologi dan pertumbuhan, yang penilaiannya lebih bergantung pada arus kas masa depan.
Di Jepang, saham produsen chip Tokyo Electron adalah hambatan terbesar di Nikkei, turun 1,97%. Pembuat robot Fanuc kehilangan 1,93% dan pembuat sensor TDK tergelincir 2,26%. Saham Hino Motors turun 3,53% menjadi yang berkinerja terburuk di Nikkei karena pembuat mobil itu mengatakan akan menangguhkan pengiriman beberapa truk kecil setelah mengonfirmasi bahwa skandal pemalsuan data yang meluas termasuk model-model itu.
Saham yang terkait dengan energi naik, dimana saham perusahaan penjelajah minyak dan penyulingan masing-masing naik 2,47% dan 1,77%. Saham Inpex Corp naik 3,01% dan menjadi top gainer di Nikkei.