Harga emas melayang di dekat level terendah dalam dua bulan pada hari Kamis, karena ekspektasi pengetatan kebijakan AS yang agresif mendorong dolar dan menambah tekanan pada emas batangan yang tidak menghasilkan. Pada perdagangan emas di pasar berjangka AS, harga turun 0,1%, menjadi $1,886,00.
Semakin besar tingkat keyakinan saat ini bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan bahkan mungkin sebesar 75 basis poin dalam dua pertemuan berikutnya setelah pertemuan pada 4 Mei besok. Alhasil ini membuat dolar AS semakin diminati, hal ini menjadi alasan kuat bahwa emas saat ini akan sulit untuk bergerak naik.
Indek dolar AS melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2002 di tengah pelemahan pada sejumlah mata uang rival utamanya secara luas. Mata uang AS ini bahkan melesat melewati level kunci 130 yen untuk pertama kalinya sejak 2002 karena Bank of Japan menggandakan kebijakan dovishnya, sangat kontras dengan ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mulai naik dengan cepat.
Bagi emas, jika terjadi penurunan harga lebih lanjut, target penurunan harga selanjutnya bisa mengarahkan harga di sekitar $1.850 per troy ons. Padahal di bulan ini saja, harga telah turun sekitar 2,7%, dimana penurunan lebih lanjut akan semakin mentasbihkan kinerja bulanan terburuk mereka sejak September. Bagaimanapun juga, rencana The Fed yang akan mulai menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi AS berada di jalur tercepat dalam empat decade terakhir ini.
Naiknya suku bunga AS meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara juga meningkatkan dolar, di mana ia dihargai. Pelaku pasar tak pelak penuh was-was dalam menanti pertemuan FED pada 3-4 Mei nanti.