Emas sedikit pulih pada perdagangan, berbalik dari level terendah lebih dari satu bulan di sesi sebelumnya. Dorongan kenaikan kembali didapatkan setelah para investor kembali mencari tempat perlindungan dari kekhawatiran terhentinya pertumbuhan ekonomi global akibat lonjakan inflasi.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga naik 0,1% menjadi $1,899,91 per troy ons pada Rabu (27/04/2022) pukul 02:10. WIB. Harga muncul kembali di atas level kunci $ 1.900, setelah jatuh ke $ 1.890.20 di hari Senin, sebagai harga terendah sejak 29 Maret. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga emas ditutup naik 0,4% pada $1.904,1.
Aksi beli muncul kembali, dimana investor memburu produk-produk safe-haven seperti emas setelah berita tentang penguncian COVID baru-baru ini di China. Dorongan kenaikan harga juga terjadi karena minat beli investor muncul kembali setelah harga dinilai murah paska mengalami koreksi yang diniai sebagian pedagang dianggap berlebihan sebelumnya. Aksi beli kembali ini mendorong kenaikan emas kembali diatas $1900 per troy ons.
Emas sekali lagi membuktikan dirinya sebagai asset lindung nilai paling dicari terhadap inflasi dan ketidakpastian, seperti perang di Ukraina saat ini. Kenaikan harga terbatasi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang cepat, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Penahan laju kenaikan harga didapatkan dari penguatan Dolar AS, sebagai saingan asset safe haven. Naiknya imbal hasil obligasi turut membebani harga emas. Saat yield ini tergelincir akibat ketidakpastian seputar perang dan rencana pengetatan The Fed membuat investor tetap waspada.
Secara keseluruhan, dinamika perdagangan emas berlangsung progresif. Harga ditarik ulur oleh persaingan sentiment yang kompleks. Namun patut digaris bawahi bahwa kondisi emas saat ini berada di wilayah jenuh jual (oversold). Ini akan menjadi kunci untuk melihat apakah level $1.900 masih dipandang sebagai kesempatan membeli emas atau menjadi tahanan bagi kenaikan lebih lanjut.