Bursa saham AS jatuh ke level terendah delapan bulan pada hari Senin, dengan minyak mencapai $130 per barel dan emas mencapai $2.000 per ounce di tengah laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk melarang impor minyak mentah Rusia dan kekhawatiran bahwa lonjakan harga minyak baru-baru ini akan memicu inflasi.
S&P 500 turun hampir 3% menjadi 4.201,09, sedangkan Nasdaq merosot 3,6% menjadi 12.830,96. Dow Jones turun 2,4% menjadi 32.817,38.
Saham-saham konsumen dan saham teknologi mengalami penurunan yang luas, simana sektor energi dan utilitas adalah satu-satunya sektor yang menghijau.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate melonjak 3,7% menjadi $ 119,94 per barel saat dilakukan diskusi antara AS dan Eropa tentang larangan minyak mentah Rusia. WTI menyentuh angka $130 per barel di awal sesi perdagangan.
Sanksi lanjutan pada ekspor energi Rusia diyakini akan menimbulkan ancaman minimal bagi ekonomi AS tetapi akan jauh lebih menyakitkan bagi negara-negara Eropa. Seiring konflik berlanjut, tekanan meningkat untuk hukuman yang diperluas ke ekspor energi Rusia untuk menimbulkan kerugian ekonomi di negara itu.
Sementara itu, AS dilaporkan bersedia memberlakukan larangan impor minyak Rusia bahkan tanpa partisipasi sekutu Eropanya, Reuters mengatakan, mengutip “dua orang yang mengetahui masalah tersebut.” Putaran ketiga pembicaraan antara Rusia dan Ukraina pada hari Senin berakhir tanpa terobosan besar, menurut laporan media.
Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik 3 basis poin menjadi 1,75%.
Emas menembus angka $2.000 dalam perdagangan semalam untuk pertama kalinya dalam 19 bulan karena Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina. Emas untuk pengiriman April naik 1,7% menjadi $2.000,60 per troy ounce.
Dalam berita perusahaan AS, American Express mengatakan akan menangguhkan semua operasi di Rusia. Saham perusahaan kartu kredit itu merosot 8%, kinerja terburuk di Dow.
Saham PVH merosot lebih dari 15% setelah Wedbush menurunkan peringkat saham perusahaan pakaian itu menjadi netral dari mengungguli dan memangkas target harganya menjadi $85 dari $140.
Bed Bath & Beyond naik 34%, naik sebanyak 86% sebelumnya, setelah Ketua GameStop Ryan Cohen mengungkapkan 9,8% saham di pengecer melalui perusahaan investasi RC Ventures-nya. Dalam sebuah surat kepada anggota dewan, Cohen mengkritik gaji eksekutif perusahaan, pengembalian pemegang saham, dan strategi pertumbuhan. Dia mendesak dewan untuk mengeksplorasi alternatif strategis.