Wall Street memantul dari posisi terendah sesi dan naik turun pada hari Rabu (16/02/2022) setelah Federal Reserve AS merilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbaru, yang menunjukkan sementara bank sentral bermaksud untuk mulai menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi, itu akan membuat keputusan seperti itu pada pertemuan demi pertemuan.
Ketiga indeks saham utama AS menghabiskan sesi di wilayah negatif, dimana sektor teknologi mengalami koreksi dan menjadi pemberat bagi upaya kenaikan. Para investor bersaing dengan ketegangan geopolitik yang bergeser dan sejumlah data yang menunjukkan ekonomi AS memanas, sehingga memperkuat kasus Federal Reserve untuk pengetatan tarif yang agresif.
Ada banyak sentiment pasar yang saling bertentangan seperti ketegangan Rusia-Ukraina dengan data ekonomi makro, namun demikian, variabel utama yang mendorong pergerakan pasar saham adalah apakah Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Maret atau tidak. The Fed mungkin lebih suka sedikit mempersiapkan pasar dan salah satu cara untuk melakukannya adalah merilis hasil pertemuan yang lebih hawkish.
Sejumlah data ekonomi pada hari Selasa menunjukkan rebound tajam dalam penjualan ritel, output industri yang lebih kuat dari yang diharapkan, dan harga impor inti mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Data hari ini keluar setelah nada pernyataan hawkish Komisi Pasar Terbuka Federal. Reaksi pasar saham memberi tahu bahwa ini membuat pasar takut akan potensi kenaikan suku bunga 50 basis poin.
Sementara itu, Amerika Serikat dan NATO masih khawatir tentang pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina, menantang klaim Rusia pada hari Selasa bahwa pihaknya menarik pasukan dan mempertanyakan keinginan Presiden Vladimir Putin untuk merundingkan solusi diplomatik untuk krisis tersebut.
Indek Dow Jones turun 90,29 poin, atau 0,26%, menjadi 34.898,55, indek S&P 500 turun 4,6 poin, atau 0,10%, menjadi 4.466,47 dan Nasdaq turun 68,48 poin, atau 0,48%, menjadi 14.071,28.
Di antara 11 sektor utama di S&P 500, saham teknologi mengalami penurunan persentase terbesar. Sementara saham-saham di sektor Energi adalah pemenang yang jelas, diuntungkan dari kenaikan harga minyak mentah, karena kekhawatiran pasokan yang timbul dari ketegangan Rusia-Ukraina.
Saham ViacomCBS anjlok 19,1% setelah konglomerat media itu meleset dari ekspektasi laba kuartalan.
Perusahaan rental jangka pendek Airbnb naik 5,4% menyusul perkiraan pendapatan kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, didorong oleh rebound kuat dalam permintaan perjalanan.
Devon Energy Corp naik 7,7% setelah produsen minyak tersebut melaporkan hasil kuartal keempat di atas perkiraan Wall Street.