Pasar berbalik dari minggu lalu, setelah khawatir akan gangguan Omicron. Meredanya kekhawatiran ini mengembalikan kepercayaan investor untuk melakukan risk appetite. Indeks Dow Jones naik 1,4% menjadi 35.719,43. S&P 500 naik 2,07% menjadi 4.686,75. Nasdaq Composite melonjak 3,03% menjadi 15.686,92.
Pada perdagangan mata uang, Dolar AS menguat atas mata uang safe-haven didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS, karena meredanya kekhawatiran varian Omicron. Mata uang berisiko juga mendapat dukungan, dimana Aussie menguat 0,2% setelah RBA optimis tentang Omicron.
RBA sendiri memutuskan untuk mempertahankan kebijakan suku bunga dan menegaskan bahwa Omicron diperkirakan tidak akan menggagalkan pemulihan ekonomi Australia. Yen kembali jatuh 0,6%, tercatat sebagai penurunan terbesar dalam dua minggu di 113,53 per dolar.
Harga emas naik tipis karena perhatian investor beralih ke data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini, yang dapat mempengaruhi kecepatan Federal Reserve menaikkan suku bunga. Spot gold naik 0,2% menjadi $1.782,39 per ons. Data CPI AS hari Jumat dapat memengaruhi kebijakan moneter Fed menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 14-15 Desember.
Harga minyak naik lebih dari 3% karena meredanya kekhawatiran tentang dampak Omicron pada permintaan bahan bakar global. Minyak Brent naik 3,2%, menjadi $75,44. Sementara WTI AS naik 3,7% menjadi $72,05.