ESANDAR – Harga emas tergelincir 1% pada perdagangan di hari Kamis (22/04/2021), melemah dari puncak dua bulan, saat dolar AS menguat. Harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi $ 1,781.46 per troy ons. Turun setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Februari seharga $ 1.797,67. Emas di bursa berjangka AS menetap 0,6% lebih rendah pada $ 1.782.
Level $ 1.800 merupakan harga psikologis yang akan memberikan perlawanan, sementara Dolar dan yield Obligasi AS tenor 10 tahun sedikit naik dan itu menekan harga emas pula. Dolar AS naik 0,2% dibandingkan sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik ke sesi tinggi 1,587%, meskipun tertahan dengan jarak yang ketat.
Emas telah turun 6% sepanjang tahun ini, sebagian besar tertekan imbal hasil yang meningkat. Aksi jual emas cenderung berumur pendek di tengah aksi beli yang dilakukan oleh bank–bank sentral dan peningkatan permintaan emas fisik dari China dan India.
Sebagaimana dilaporkan oleh Swiss pada bulan Maret bahwa mereka mencatat ekspor emas secara bulanan yang terbesarnya dalam 10 bulan terakhir karena pengiriman ke India melonjak.
Sayangnya rekor kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara sedikit mengaburkan prospek emas tersebut. Daya tarik emas batangan juga diredupkan oleh data yang menunjukkan penurunan klaim tunjangan pengangguran minggu lalu, ekspektasi menguat untuk pertumbuhan pekerjaan di bulan April dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.