ESANDAR – Emas tergelincir karena dolar AS menguat kembali dalam perdagangan di hari Jumat (12/02/2021). Perdagangan berlangsung lebih sepi dan pergerakan harga juga lambat saat pasar China masih libur Imlek.
Pada perdagangan di pasar spot harga emas turun 0,5% menjadi $ 1,816.40 per toy ons sementara emas berjangka AS turun 0,6% menjadi $ 1,816.30. Dolar AS sendiri naik tipis 0,2%, mengurangi daya tarik emas bagi para pembeli yang memegang mata uang selain Dolar AS.
Dalam jangka pendek, ada sedikit prospek gembira atas harga emas yang diyakini bisa menguat kembali, salah satu pendorong kenaikan tersebut adalah adanya risiko inflasi yang meningkat secara nyata. Emas sendiri memang sering dipandang sebagai asset lindung nilai terhadap inflasi. Namun, ekspektasi untuk paket stimulus ekonomi di Amerika Serikat membantu menjaga harga emas untuk pertama kalinya naik secara kinerja mingguan dalam tiga pekan terakhir.
Setidaknya, harga emas diyakini akan tetap naik dalam satu atau dua tahun ke depan bersama dengan kenaikan bursa saham karena ekspektasi inflasi dan stimulus moneter dan fiskal tetap mendukung keduanya. Tahun ini bisa kembali naik menjadi $ 1.950 per troy ons.
Dalam perdagangan sebelumnya, harga emas memang mengalami pergolakan. Fluktuasi yang terjadi dalam perdagangan komoditi emas membua t angka penjualan emas secara fisik mengalami penurunan.
Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada akhir pekan, bahwa permintaan emas fisik menurun dalam sepekan ini di India karena volatilitas harga domestik membuat pembeli tertahan.
Emas berjangka lokal di India merosot menjadi sekitar 47.300 rupee per 10 gram pada hari Jumat, setelah naik di atas 48.000 rupee awal pekan ini. Pekan lalu, harga turun ke level terendah delapan bulan di 46.600 rupee.
Harganya menarik, tetapi konsumen berharap harga bisa turun lebih jauh. Mereka menunda pembelian . Dealer membebankan premi sekitar $ 5 per ons di atas harga domestik resmi, termasuk 12,5% impor dan pungutan penjualan 3%, dibandingkan dengan premi $ 6 minggu lalu, puncak enam bulan.
Permintaan perhiasan cukup tidak stabil, tetapi investor mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah, kata seorang dealer yang berbasis di Mumbai dengan bank importir emas batangan. Sementara para konsumen di China dikenai premi sebesar $ 5- $ 8 per ounce di atas suku bunga acuan. Pasar ritel sepi menjelang liburan, tetapi beberapa aktivitas investor di Shanghai Gold Exchange menaikkan premi, kata Peter Fung, kepala transaksi di Wing Fung Precious Metals.
Di Hong Kong, dealer menjual emas batangan dengan diskon $ 3 per ounce dan premi $ 1. Sementara di Singapura, premi dibebankan sebesar $ 1,4- $ 1,8. Pembelian ritel meningkat karena pemberian Tahun Baru China setelah awal yang lambat minggu ini.