ESANDAR – Bursa saham Korea Selatan jatuh pada hari Jumat (15/01/2021), dimana sebagian besar saham-saham kelas berat merosot, akibat aksi ambil untung dan aksi jual yang dilakukan oleh investor asing guna mengimbangi optimisme atas proposal stimulus AS senilai $ 1,9 triliun. Won sendiri beringsut turun, sementara imbal hasil obligasi acuan naik.
Indek KOSPI turun 47,61 poin, atau 1,51%, menjadi 3.102,32, setelah naik sebanyak 1,3% perdagangan awal didorong oleh stimulus AS.
Sebagaimana diberitakan Reuters, bahwa Presiden terpilih Joe Biden menguraikan proposal bantuan senilai $ 1,9 triliun sebagai paket stimulus, mengatakan investasi berani dibutuhkan untuk memulai perekonomian dan mempercepat distribusi vaksin untuk mengendalikan virus corona.
Sejumlah saham-saham kelas berat mengalami penurunan. Saham raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix keduanya masing-masing turun 1,5%, sementara LG Chem dan Hyundai Motor turun 2,8% dan 3%, masing-masing.
Para investor asing menjadi penjual bersih senilai 554,3 miliar won ($ 504,16 juta) senilai saham di papan utama. Sementara Volume perdagangan selama sesi di indeks KOSPI adalah 655,85 juta saham. Dari total masalah yang diperdagangkan 906, jumlah saham yang dimajukan adalah 213.
Bank sentral Korea Selatan tetap mempertahankan kebijakannya tingkat tidak berubah pada hari Jumat, tetapi mengatakan ketidakpastian ke jalur pertumbuhan tetap tinggi dan menambah kekhawatiran tentang aliran dana ke asset pasar dan meningkatnya hutang rumah tangga.
Won dikutip pada 1.099,5 per dolar di pasar dalam negeri, 0,14% lebih rendah dari penutupan sebelumnya. Dalam perdagangan di luar negeri, won dikutip di 1.099,1 per dolar, turun 0,3% dari hari sebelumnya, saat masuk perdagangan berjangka yang tidak dapat dikirim dengan kontrak satu bulannya dikutip di 1.098,4.
Di pasar uang dan obligasi, surat utang untuk bulan Maret dengan tenor tiga tahun tidak berubah di 111,52. Sementara Imbal hasil obligasi negara Korea 3 tahun yang paling likuid naik 0,1 basis poin menjadi 0,990%.