ESANDAR – Dolar AS menguat diakhir pekan lalu, sebagian didukung oleh data ekonomi lokal yang menggembirakan, namun juga karena aksi ambil untung di tengah kondisi oversold yang ekstrim dari mata uang Amerika Serikat tersebut. Mengawali perdagangan minggu ini, Senin (24/08/2020) Dolar diperkirakan akan melanjutkan koreksinya.
Sementara kabar terkini dari kasus Corona menunjukkan jumlah korban di Spanyol, Prancis dan Jerman mengalami peningkatan tajam dalam jumlah kasus harian baru. Ini mencapai rekor sebagaimana pada bulan April. Pun demikian, Euro masih diyakini melanjutkan kenaikannya karena kabar soal kontrak aktivitas bisnis, yang tetap mendekati tertinggi tahunan terhadap dolar.
Putaran lain pembicaraan Brexit berakhir Jumat tanpa kemajuan. Seorang pejabat senior Inggris mengatakan bahwa kesepakatan dengan UE masih dapat dilakukan pada bulan September jika mereka menghilangkan hambatan yang tidak perlu, namun kepala negosiator UE Barnier mengatakan bahwa kesepakatan tidak akan mudah dicapai, menambahkan ia kecewa dan terkejut bahwa pembicaraan tidak dipercepat.
Harga emas memasuki fase konsolidasi di paruh kedua minggu ini, berjuang untuk memulihkan kerugian dan menutupnya di sekitar $ 1.940 per troy ounce. Hal yang sama berlaku untuk harga minyak mentah dengan WTI ditetapkan pada $ 42 per barel.
Wall Street sendiri berakhir menguat pada hari Jumat tetapi secara mingguan kinerjanya tidak banyak berubah. Imbal hasil US Treasury, di sisi lain, terus turun, berakhir di dekat posisi terendah mingguan.