ESANDAR – Ekonomi Jerman mencatat penurunan terbesar dalam sejak krisis keuangan pada kuartal pertama dan makin cepat memasuki resesi setelah dihantam pandemi coronavirus. Alsi penguncian akibat pengendalian wabah yang dilaksanakan sejak pertengahan Maret membuat ekonomi merosot, demikian disampaikan kantor statistik Jerman Destatis pada Senin (25/05/2020), membenarkan perkiraan awal sebelumnya.
Seperti dilaporkan sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) Jerman berkontraksi 2,2% pada kuartal pertama dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. PDB turun 2,3% YoY pada kuartal pertama berdasarkan kalender dan penyesuaian harga, kata Destatis, membenarkan estimasi pertama.
Ini adalah penurunan terbesar kedua sejak penyatuan Jerman, menyusul penurunan 4,7% pada kuartal pertama 2009, kata Destatis.
Konsumsi akhir rumah tangga menurun 3,2% yang disesuaikan dan pembentukan modal tetap pada mesin dan peralatan menurun 6,9%. Pengeluaran pemerintah naik 0,2% dan pembentukan modal tetap dalam konstruksi meningkat 4,1%, mencegah penurunan PDB yang lebih besar.
Perdagangan luar negeri juga menurun karena coronavirus. Menurut perhitungan sementara, ekspor turun 3,1%, setelah penyesuaian harga, musiman dan kalender. Sementara ekspor barang menurun 4,0%, ekspor jasa meningkat 0,7%. Impor barang dan jasa turun 1,6%.
Penguncian dimulai di Jerman pada 22 Maret dan kurang ketat dibandingkan di negara-negara zona euro lainnya. Ekonom mengharapkan untuk melihat kontraksi PDB yang lebih tajam pada kuartal kedua. Dengan ekonomi Jerman mulai dibuka kembali secara bertahap pada 20 April, sebagian besar output kuartal kedua akan hilang dibandingkan pada kuartal pertama.
Sekitar 45 juta orang bekerja di kuartal pertama, naik 147.000 orang atau 0,3% dari tahun sebelumnya. Peningkatan kecil dari tahun ke tahun terakhir telah diamati pada kuartal kedua 2010, kata Destatis.
Salah satu alasan mengapa pandemi hanya berdampak moderat pada jumlah orang dalam pekerjaan pada kuartal pertama adalah bahwa pekerja jangka pendek dihitung sebagai orang dalam pekerjaan, kata Destatis.
Negara-negara Eropa Utara, pada umumnya, menyusut jauh lebih sedikit daripada negara-negara Mediterania. Ekonomi Belanda mengalami kontraksi 1,7% pada kuartal pertama, sementara ekonomi Italia turun 4,7% selama kuartal pertama, Perancis mencatat kontraksi bersejarah 5,8% dan ekonomi Spanyol jatuh ke rekor 5,2%, menurut perkiraan awal.