ESANDAR – Dalam awal perdagangan sesi Asia hari Rabu (18/03/2020) harga emas naik kembali karena langkah-langkah Federal Reserve AS untuk meningkatkan likuiditas di pasar meredakan beberapa kekhawatiran atas gangguan pada ekonomi global dan potensi krisis keuangan karena wabah Corona. Dipasar spot, harga emas naik 0.7% menjadi $ 1.538,63 per troy ons. Dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga naik 0,8% menjadi $ 1.538 per troy ons.
Pada hari Selasa, The Fed mengatakan akan mengembalikan dana Fasilitas yang digunakan selama krisis keuangan 2008 untuk mendapatkan kredit langsung ke bisnis dan rumah tangga karena kekhawatiran akan krisis likuiditas akibat virus telah berkembang dalam beberapa hari terakhir. Keputusan ini memberikan dukungan bagi harga Obligasi AS tenor 10 tahun dimana sebelumnya imbal hasilnya naik mendekati posisi tertinggi dalam dua minggu ini di hari Selasa.
Disisi lain, pemerintahan Trump sedang mengejar paket stimulus sebesar $ 1 triliun yang dapat digunakan untuk mengirimkan cek senilai $ 1.000 ke warga Amerika dalam waktu dua minggu untuk menopang perekonomian yang terkena virus. Langkah serupa juga dilakukan oleh pemerintah Inggris yang meluncurkan skema pinjaman baru untuk guna menjembatani keuangan jangka pendek bagi para pelaku bisnis besar yang dirugikan oleh penyebaran coronavirus, yang akan dijalankan dan didanai oleh Bank of England.
Sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan membentuk panel ekonomi atas sejumlah menteri dan Gubernur Bank of Japan untuk membahas langkah-langkah untuk menopang ekonomi yang terkena dampak dari epidemi, demikian menurut Reuters dari sebuah sumber resmi di pemerintahan yang mengetahui langsung masalah tersebut.
Dalam perkembangan kasus Corona di China, terjadi penurunan tajam dalam jumlah kasus-kasus baru yang terinfeksi virus. Warga China juga mulai Nampak kembali ke mal dan restoran meski sebagian besar masih cukup hati-hati dan tetap menjauhi kerumunan. Hingga hari Selasa, jumlah kasus corona di seluruh dunia melewati angka 187.000, sementara korban tewas lebih dari 7.400; dimana ada lagi kasus baru dan kematian di luar daratan Cina.
Data ekonomi terkini menunjukkan bahwa suasana hati para investor Jerman merosot di bulan Maret ke level terakhir yang terlihat pada awal krisis keuangan dunia pada tahun 2008 karena alarm pada dampak ekonomi dari wabah terbesar di Eropa, demikian menurut survei oleh ZEW. Sementara angka penjualan ritel AS turun paling banyak dalam setahun dibulan Februari dan epidemi ini diperkirakan akan menekan penjualan di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, yang dapat memperkuat ekspektasi ekonom akan adanya resesi yang dipimpin konsumen pada kuartal kedua.