ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat ditutup sebagian besar lebih rendah setelah sesi dramatis dimana Indek Dow Jones merosot lebih dari 700 poin. Didorong kekhawatiran bahwa penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou akan menyalakan kembali Perang Dagang AS – China.
Indek Dow Jones turun 79,40 poin, atau 0,3%, menjadi 24.947,67, meskipun indek turun sebanyak 785 poin. Indek S&P 500 turun 4,11 poin, 0,2%, menjadi 2,696.95 dan Indek Nasdaq turun 29,83 poin, atau 0,4%, menjadi 7.188,26.
Penguatan kembali yang dilakukan pada sore hari, menempatkan Dow dan S&P kembali ke area positif untuk 2018, sementara Nasdaq mampu mencatat kenaikan tahun ini sebesar 4,1%.
Bursa saham global, diluar AS masih tenggelam. Penangkapan pejabat eksekutif puncak Huawei mengkhawatirkan pasar. Investor melihat penangkapan ini bisa meningkatkan kembali Perang Dagang AS-China. Sentimen ini telah menjadi penggerak utama bagi penurunan saham tahun ini. Sementara di Asia, jatuhnya bursa China sebesar 2,16% semakin membuat Hang Seng.
Indeks Nikkei Jepang ditutup lebih rendah dari lima minggu di perdagangan. Saham unggulan terkait dengan teknologi komunikasi terpukul setelah peristiwa di Kanada. Kerugian berlanjut karena saham kelas berat seperti SoftBank Group Corp anjlok, terpukul oleh berita tentang Huawei dan gangguan parsial terhadap layanan telepon selulernya.
Indeks acuan Nikkei kehilangan 1,9 persen menjadi berakhir pada 21.501,62, level penutupan terendah sejak 30 Oktober. Indek Saham Korea Selatan jatuh paling dalam di enam minggu dipengaruhi peristiwa Huawei di Kanada.
Indeks Kospi turun 1,55 %, atau 32,62 poin, ke 2.068,69, tertajam sejak 26 Oktober.(Lukman Hqeem)