ESANDAR – Harga emas diperdagangkan tepat di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada sesi sebelumnya pada hari Rabu, didukung oleh permintaan safe haven yang didorong oleh ketegangan geopolitik dan ketidakpastian tarif, sementara para pedagang menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral AS. Pada perdagangan di pasar spot, emas turun 0,1% menjadi $3.031,36 per ons pada pukul 08:02 WIB. Emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $3.038,26 per ons pada hari Selasa. Sementara Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $3.037,90.
Serangan udara Israel menghantam Gaza dan menewaskan lebih dari 400 orang pada hari Selasa, kata otoritas kesehatan Palestina, menghancurkan hampir dua bulan ketenangan relatif sejak gencatan senjata dimulai, setelah memperingatkan bahwa serangan gencar itu hanyalah “baru permulaan.”
Para investor khawatir tentang perlambatan ekonomi dan meningkatnya risiko resesi akibat tarif Presiden AS, dimana secara luas dianggap akan memicu inflasi. Tarif tersebut telah memicu ketegangan perdagangan dan mencakup pungutan tetap sebesar 25% untuk baja dan aluminium, yang mulai berlaku pada bulan Februari, dan tarif timbal balik dan sektoral yang akan diberlakukan pada tanggal 2 April.
Emas, yang secara historis dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, telah naik lebih dari 15% tahun ini.
Sementara itu, Bank Sentral AS yang akan mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari di kemudian hari, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran tetap di 4,25%-4,50%. Pelaku pasar juga menunggu pernyataan Gubernur Bank Sentral AS untuk mendapatkan petunjuk tentang lintasan kebijakan moneter bank sentral.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.