Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Yen Jepang akhirnya menguat kembali terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (20/8/19). Dua perdagangan sebelumnya, Yen melemah secara beruntun. Bank Sentral AS (Federal Reserve, The Fed) diprediksi akan memangkas suku bunga secara agresif. Hal ini membuat Dolar AS tertekan.

Pagi ini, Rabu (21/8/19) yen diperdagangkan di level $106,32 atau melemah tipis 0,09% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. Pada Selasa kemarin yen berhasil menguat 0,38%.

Prediksi The Fed akan agresif dalam memangkas suku bunga bisa dilihat dari piranti FedWatch milik CME Group. Pelaku pasar melihat Jerome Powell dkk pasti akan memangkas suku bunga di bulan September. Piranti tersebut menunjukkan probabilitas sebesar 95% bahwa suku bunga akan dipangkas 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2%.

Bahkan jika melihat suku bunga untuk bulan Desember dalam piranti FedWatch, probabilitas suku bunga The Fed berada di level 1,25%-1,5% sebesar 50,4%. Probabilitas tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan yang lainnya, ini berarti pelaku pasar melihat The Fed akan memangkas suku bunga tiga kali lagi di tahun ini, masing-masing sebesar 25 bps.

Berdasarkan piranti tersebut, The Fed diprediksi akan memangkas suku bunganya pada bulan September, Oktober, dan Desember.Selain itu, analis dari Bank Danske bahkan memprediksi Jerome Powell akan memangkas suku bunga lima kali sebelum April 2020.

Para analis yang dipimpin oleh Mikael Olai Milhoj kini percaya The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps dalam lima rapat kebijakan moneter ke depan, dan suku bunga akan berada di level 0,75-1% di bulan Maret 2020, sebagaimana dilansir CNBC International.

Acara tahunan Jackson Hole di AS pada Kamis pekan ini bakal memberikan gambaran apakah The Fed akan agresif atau tidak dalam memangkas suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell, akan berpidato di hari Jumat, dan akan menjadi sorotan utama pelaku pasar.

“Ekspektasi pasar untuk pertemuan Jackson Hole dan komunitas bank sentral secara agregat sangat dovish. Pasar di AS bersama pasar lainnya di seluruh dunia saat ini memprediksi akan ada pelonggaran moneter yang besar” kata Brad Bechtel, direktur pelaksana Jefferies di New York.

Selain The Fed, Bank of Japan (BoJ) juga akan hadir di pertemuan Jackson Hole. Penguatan yen yang terjadi belakangan ini kemungkinan akan memangkas BoJ untuk menggelontorkan stimulus guna meredam penguatan yen yang dapat merugikan perekonomian Jepang. Oleh karena itu, BoJ juga akan menjadi sorotan pelaku pasar di pekan ini. (Lukman Hqeem)