ESANDAR, Jakarta – Dolar AS naik pada perdagangan di hari Kamis (26/07). Greenbacks menguat terhadap Euro setelah Bank Sentral Eropa mengonfirmasikan bahwa pihaknya berniat mengakhiri pembelian obligasinya pada bulan Desember.
ECB menggarisbawahi bawah mereka mungkin tidak akan menaikkan suku bunga hingga musim panas mendatang. Indek Dolar AS naik 0,4% menjadi 88,28. Dolar naik 0,6% terhadap Euro, yang jatuh secara luas terhadap mata uang global lainnya.
Dolar naik setelah pernyataan ECB, karena investor kecewa dengan lambatnya laju kenaikan suku bunga yang dibayangkan oleh bank sentral. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menarik investor ke mata uang.
ECB juga menggarisbawahi adanya perbedaan dalam kebijakan moneter dengan The Federal Reserve. Menurut Presiden ECB Mario Draghi pada konferensi pers, hal ini sekaligus mencerminkan “posisi yang berbeda dalam siklus bisnis”.
Bank Sentral Eropa memutuskan untuk mempertahankan suku bunga deposito di minus 0,4%. Keputusan ini tidak berubah sejak Maret 2016. Sebaliknya, sebagaimana diketahui bahwa The Federal Reserve telah meningkatkan suku bunga tujuh kali sejak akhir 2015. Pada tahun ini sudah menaikkan suku bunga dua kali. Banyak analis memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku dua kali lagi di tahun ini.
Mario Draghi tidak terlalu banyak mengubah nadanya, pasalnya data-data ekonomi zona Euro masih belum cukup kuat untuk mendukung harapan investor. ECB masih belum bisa menaikkan suku bunga lebih cepat sebagaimana dilakukan oleh The Federal Reserve. Sayangnya, ketidakmampuan untuk menaikkan suku pada hingga musim panas mendatang akan menempatkan ECB cukup jauh dari tempat yang seharusnya.
Data ekonomi yang diterbitkan dalam beberapa hari mendatang diperkirakan akan menggarisbawahi kesenjangan yang melebar antara AS dan Zona Ekonomi Euro. Paman Sam tumbuh pada kecepatan yang sama tahun lalu. Data AS pada hari Jumat besok diperkirakan akan menunjukkan ekonomi mereka berkembang lebih dari 4% pada kecepatan tahunan selama kuartal kedua. Itu kemungkinan akan membuktikan lebih dari dua kali lipat laju ekonomi zona euro ketika angka pertumbuhan kuartal kedua dirilis pada Selasa kemarin. (Lukman Hqeem)