Rencana Kebijakan Stimulus Cina Mendorong Indek Bursa Inggris Naik.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Eropa naik sejalan dengan bursa saham global pada perdagangan di hari Jumat (15/03), dengan antusiasme investor didorong oleh harapan atas perdagangan global. Para pelaku pasar memperhatikan perkembangan pemungutan suara di Parlemen Inggris mengenai usulan kesepakatan Brexit yang kemungkinan akan meminta perpanjangan waktu pengunduran diri kembali.

Saham-saham disektor perminyakan dan gas kelas berat membantu kenaikan pasar, khususnya di bursa FTSE 100 London. Indek Stoxx Europe 600 sendiri berakhir naik 0,5% menjadi 380,60 setelah pada perdagangan sebelumnya naik 0,7%, sementara dalam kinerja mingguan naik 2,7%. Indek FTSE 100 naik 0,6% ke 7.228,75, Indek CAC 40 Prancis, naik 0,9% ke 5.399,66. Indek DAX Jerman, naik 0,9% ke 11.693,53

Pada perdagangan mata uang GBPUSD, Poundsterling Inggris bergerak datar di $ 1,3236, sementara euro dalam perdagangan EURUSD, naik ke $ 1,1308, tidak banyak berubah dari perdagangan di hari Kamis.

Sementara itu, para anggota legeslatif Cina pada hari Jumat menyetujui undang-undang baru yang menentang pemindahan teknologi secara paksa oleh perusahaan-perusahaan asing – sebuah keluhan besar oleh AS dan negara-negara lain. Tetapi masih belum jelas apakah langkah itu akan cukup untuk memperlancar jalan menuju kesepakatan perdagangan.

Dilain pihak, Presiden A.S. Donald Trump kembali mengancam E.U. dengan masalah ekonomi dimana dikatakan “cukup parah” jika Brussels tidak terlibat dalam pembicaraan perdagangan dengan Washington, demikian Financial Times melaporkan.

Setelah minggu yang bergejolak di parlemen Inggris, pada Kamis malam waktu setempat para anggota parlemen memberikan suara untuk memperpanjang Pasal 50 dalam jangka pendek sampai 30 Juni. Keputusan ini menandai berakhirnya ketegangan dalam tiga hari yang intens, selama masa revisi perjanjian BREXIT dari Perdana Menteri Theresa May yang kembali ditolak untuk kedua kalinya. Para anggota parlemen memilih untuk mengesampingkan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Pada perdagangan komoditi, harga minyak mentah terus naik lebih tinggi, karena pengurangan produksi yang dilakukan oleh OPEC yang diperpanjang. Sementara persediaan menurun sehingga memperkuat kenaikan harga minyak. Akibatnya saham produsen minyak kelas berat Total naik 1%.

Sayangnya saham Namun, Oil & Gas PLC turun 2% setelah mengumumkan kerugiannya untuk 2018 melebar lebih dari tujuh kali karena membukukan penurunan pada penghapusan eksplorasi.

Saham UBS Group turun 1,6% setelah bank Swiss menyisihkan $ 516 juta dalam provisi untuk kasus pajak di mana hakim Prancis memerintahkan bank untuk membayar denda yang besar untuk membantu klien kaya di Prancis menghindari pajak.

Saham H&M atau Hennes & Mauritz AB turun 4%, meskipun pengecer ini mengumumkan penjualan yang lebih tinggi dari yang diharapkan untuk kuartal pertama. Dikabarkan bahwa dalam dua tahun terakhir perusahaan telah berjuang untuk mencapai target penjualan karena peningkatan persediaan yang besar. Sementara perusahaan tampaknya berhasil mengurangi over hang ini sebagai akibat dari penurunan harga.

Saham Volkswagen AG naik 0,3% karena sebagian besar investor menepis berita dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS menuduh pembuat mobil Jerman ini telah melakukan penipuan investor lewat obligasi AS. (Lukman Hqeem)