ESANDAR, Jakarta – Bursa saham berjangka AS akan berada dibawah tekanan pada perdagangan Senin (05/03/2018). Sejalan dengan penurunan pada minggu lalu, yang mungkin akan berlanjut.
Sentimen negative masih bersumber pada karena kekhawatiran tentang perang perdagangan global terus memburuk. Investor juga melihat potensi ketidakstabilan di salah satu ekonomi terbesar di Eropa setelah pemilihan yang tidak meyakinkan di sana.
Sempat turun lebih dari 180 poin pada Senin pagi, Indek Dow Jones berjangka turun 78 poin, atau 0,3% menjadi 24.457. Indeks S&P 500 turun 9,95 poin atau 0,4% menjadi 2.679,75. Indeks Nasdaqmenyerah 16,50 poin, atau 0,2% menjadi 6.888,25.
Pekan lalu, bursa saham mencatat kerugian mingguan yang besar dan kuat, dimana Indek Dow Jones Industrial turun 3% dan mencatat kerugian sesi keempat berturut-turut. Indek S&P 500 turun 2% untuk minggu ini dan Indeks Komposit Nasdaq turun 1,1%.
Investor masih terguncang dengan berita bahwa pemilihan Italia hari Minggu berakhir menggantung, karena tanpa ada partai pemenang mayoritas. Koalis antar partai menjadi pilihan didepan bagi pemerintahan baru di Italia. Sayangnya, jalan menuju kesana juga member sinyal akan negosiasi berlarut-larutnya dan membawa ketidakpastian politik ekonomi.
Sementara di Jerman, Partai Demokrat Sosial memilih untuk mendukung koalisi pemerintah, yang berarti Kanselir Angela Merkel akan menjalani masa jabatan keempat dan negara tersebut kemungkinan akan memiliki pemerintahan kembali setelah lebih dari lima bulan dalam ketidakpastian.
Ketakutan akan potensi perang dagang global tetap berjalan, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia akan mengenakan tarif 25% untuk impor baja dan tarif 10% untuk aluminium. Logam tersebut digunakan dalam produksi produk seperti pesawat terbang dan minuman, dan tarif meningkatkan kekhawatiran akan kenaikan harga jual atau pengurangan keuntungan bagi perusahaan AS. di industri tersebut.
Trump terus mencuit bahwa selama akhir pekan, mengancam untuk menampar tarif mobil Eropa, seandainya Uni Eropa mencoba membalas ke tarif baru. Dia tweet pada hari Minggu malam bahwa A.S. “berada di sisi yang kalah dari hampir semua transaksi perdagangan. Teman dan musuh kita telah memanfaatkan AS selama bertahun-tahun. ”
Perang dagang nampaknya akan tak terelakkan. (Lukman Hqeem)