ESANDAR – Sebuah kajian melaporkan bahwa tingkat upah di Inggris akan mengalami kenaikan diawal tahun pada tingkat yang lebih tinggi dari sebelum krisis dalam satu dekade silam. Dalam paparan pada Hari Jumat (27/12/2019), lembaga think tank bernama Yayasan Resolution menyatakan bahwa data pembayaran yang disesuaikan dengan inflasi akan kuat pada awal tahun baru meskipun pertumbuhan ekonomi masih lesu, meningkatkan kekhawatiran bahwa perputaran mungkin tidak berkelanjutan.
Pertumbuhan ekonomi di negeri terbesar kelima di dunia itu telah melambat sejak para pemilih memutuskan pada Juni 2016 bahwa Inggris harus meninggalkan Uni Eropa. Pasar tenaga kerja, bagaimanapun, telah bernasib baik pada tahun 2019, dengan tingkat pengangguran baru-baru ini turun kembali ke level terendah sejak awal 1975.
“Pertanyaan besar untuk 2020 adalah apakah (pasar tenaga kerja) dapat melanjutkan langkah kuatnya, atau apakah akan mencapai titik kritis dan terhubung kembali dengan kinerja pertumbuhan yang lebih lemah,” kata Resolution Foundation.
Yayasan tersebut merupakan lembaga pemikir non-partisan yang berfokus pada masalah-masalah yang dihadapi rumah tangga berpenghasilan rendah hingga menengah, mengatakan penurunan lapangan kerja dan meningkatnya pengangguran kaum muda merupakan tanda-tanda yang mengkhawatirkan bagi pasar, sementara pendapatan berada pada risiko dari produktivitas yang mengejutkan dan pertumbuhan upah nominal yang lebih lemah. (LH)