ESANDAR – Data ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa kondisi bisnis sebagaimana tercermin dari indek Empire State oleh Fed wilayah New York turun 13,5 poin menjadi 3,7 pada Agustus. Catatan ini sekaligus menandakan laju pertumbuhan yang lebih lambat, demikian Fed New York mengatakan di hari Senin (17/08/2020). Para ekonom mengharapkan angka tersebut bisa mencapai 17, menurut survei oleh Econoday. Indeks tersebut melonjak pada Juli setelah berada di wilayah negatif sejak pandemi dimulai.
Indeks pesanan baru turun 15,6 poin menjadi negatif 1,7 pada bulan Agustus sementara pengiriman turun 11,8 poin menjadi 6,7. Pesanan yang tidak terpenuhi turun tajam dan persediaan merosot. Indeks karyawan naik tipis 2,4 poin menjadi 2. Indeks harga yang diterima naik di atas nol untuk pertama kalinya sejak Maret. Optimisme tentang prospek enam bulan bergerak lebih rendah di bulan Juli. Indeks belanja modal masa depan merosot 3,1 poin menjadi 6.
Data sesuai dengan ekspektasi perlambatan ekonomi di bulan Agustus. Manufaktur telah melaporkan pertumbuhan yang kuat dalam beberapa bulan terakhir tetapi belum pulih ke tingkat sebelum pandemi. Pekerjaan tertinggal.
“Ke depan, pemulihan manufaktur akan menetap di jalur yang lebih lambat daripada pemulihan sebagian langsung yang didorong oleh pembukaan kembali. Permintaan yang lemah, gangguan rantai pasokan, dan ketidakpastian yang meningkat diatur untuk terus-menerus membatasi pemulihan produksi sampai solusi kesehatan untuk virus ditemukan. Perkiraan dasar kami memperkirakan manufaktur membutuhkan waktu hingga 2022 untuk kembali ke tingkat aktivitas sebelum virus, ”kata Oren Klachkin, ekonom di Oxford Economics.
Paska data ini, bursa saham AS bergerak beragam dalam perdagangan Senin dimana Indek Dow Jones bergerak sedikit lebih rendah sementara indeks S&P 500 naik mendekati wilayah rekor tertingginya.